AS Tambah Lagi Sanksi Larangan Ekspor ke 71 Entitas Rusia, Sebagian Besar Produk Militer
Krisis rusia ukraina | 3 Juni 2022, 10:02 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Deretan sanksi yang diberikan negara Barat kepada Rusia masih belum berhenti. Terbaru, Amerika Serikat menambahkan 71 entitas Rusia dan Belarusia ke dalam daftar hitam perdagangannya.
Mengutip dari Antara, Jumat (3/6/2022), dari 71 entitas itu ada beberapa pabrik pesawat terbang dan galangan kapal, serta lembaga penelitian. Larangan ekspor AS ke puluhan organisasi dan perusahan itu adalah langkah AS, untuk menghilangkan teknologi AS dan barang-barang lainnya dari militer Rusia.
Pihak Washington menyebutkan, 71 entitas itu di antaranya adalah sejumlah Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia, termasuk A.A. Kharkevich Institute for Information Transmission Problems dan V.A. Trapeznikov Institute of Control Sciences serta satu entitas Belarusia.
Kemudian ada Voronezh Joint Stock Aircraft Company, salah satu pabrik terbesar Rusia untuk pesawat penumpang dan kargo. Lalu ada Irkutsk Aviation Plant, yang telah memproduksi hampir 7.000 pesawat dengan lebih dari 20 jenis sejak 1934 dan memproduksi keluarga pesawat MC-21.
Baca Juga: Rusia Ancam AS akan Hilang jika Putin Gunakan Rudal Nuklir
Secara total, Departemen Perdagangan kini telah menambahkan 322 entitas ke daftar hitam perdagangannya yang mendukung militer Rusia sejak Februari.
"AS dan mitra internasional kami telah menerapkan pembatasan yang kuat dan menyeluruh pada kemampuan Rusia untuk mendapatkan barang dan teknologi yang dibutuhkan guna mempertahankan agresi militernya," kata Wakil Menteri Perdagangan untuk Industri dan Keamanan AS Alan Estevez.
Dari 71 entitas, 66 di antaranya adalah pengguna akhir produk dan teknologi militer. Seperti Ilyushin Aviation Complex Branch, St. Petersburg Shipbuilding Institution dan Special Research Bureau for Automation of Marine Researches Far East Branch Russian Academy of Sciences.
Baca Juga: Benih Ribuan Tanaman di Ukraina Terancam Punah Akibat Serangan Rusia
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Antara