> >

Rusia Klaim Lancarkan Serangan ke Fasilitas Militer Ukraina, Yakinkan Kota-Kota dan Warga Sipil Aman

Krisis rusia ukraina | 24 Februari 2022, 13:49 WIB
Peta penggelaran tentara dan alutsista Rusia di sekitar Ukraina. Rusia hari Kamis, (17/2/2022) mengumumkan penarikan lebih banyak pasukan dari perbatasan Ukraina saat Washington bersikeras Moskow masih membangun kekuatan (Sumber: France24)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Angkatan Bersenjata Rusia menyatakan mereka melancarkan serangan presisi terhadap infrastruktur militer Ukraina, terutama fasilitas pertahanan udara dan tidak melancarkan serangan artileri atau serangan udara terhadap kota-kota Ukraina hari Kamis, (24/2/2022) seperti dilaporkan kantor berita Rusia, Tass.

"Senjata presisi merusak infrastruktur militer, fasilitas pertahanan udara, aerodrome militer, dan fasilitas tempur angkatan udara Ukraina," kata kementerian pertahanan Rusia.

Kementerian Pertahanan Rusia meyakinkan warga sipil tidak terancam.

Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan, satuan tempur mereka berhasil merusak pertahanan udara Ukraina, termasuk infrastruktur pangkalan udara militer Ukraina, sementara penjaga perbatasan Ukraina diklaim tidak melakukan perlawanan terhadap pasukan Rusia.

Baca Juga: Konvoi Tank Rusia Masuk dari Belarus di Utara, Ukraina Klaim Diserang dari Utara dan Selatan

Peta kawasan Eropa Timur yang berbatasan dengan Rusia, yaitu Belarus dan Ukraina. Ukraina klaim pasukan Rusia masuk lewat perbatasan Belarusia di Utara, serta diserang dari Krimea di Selatan dan Donbass di Timur (Sumber: France24)

 

"Penjaga perbatasan Ukraina tidak melakukan perlawanan terhadap unit Rusia. Pertahanan udara Ukraina ditekan. Infrastruktur militer pangkalan Angkatan Udara Ukraina telah rusak," kata kementerian itu.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi pada Kamis pagi, sebagai tanggapan atas permintaan para kepala republik Donbass, yaitu Republik Rakyat Donetsk dan Luganks, dia mengambil keputusan untuk melakukan operasi militer khusus untuk melindungi orang-orang "yang telah menderita pelecehan dan genosida oleh rezim Kiev selama delapan tahun."

Pemimpin Rusia menekankan bahwa Moskow tidak memiliki rencana untuk menduduki Ukraina.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/Tass


TERBARU