> >

Dibantai karena Konflik Lahan, Warga Desa Guatemala Protes Blokade Jalan dengan Peti Jenazah

Kompas dunia | 22 Desember 2021, 00:49 WIB
Ratusan demonstran menaruh peti mati untuk memblokade jalan raya di dekat kota Santa Catarina Ixtahuacan, Guatemala, Senin (20/12/2021). Mereka memprotes pembantaian belasan penduduk akibat konflik lahan. (Sumber: Oliver de Ros/Associated Press)

GUATEMALA CITY, KOMPAS.TV - Ratusan demonstran memblokade jalan raya dengan peti jenazah di Guatemala, Senin (20/12/2021). Demonstran kebanyakan berasal dari desa Chiquix, Departemen (setingkat provinsi) Solola.

Mereka memprotes pembantaian 12 orang yang diduga dilakukan oleh warga kota Santa Catarina Ixtahuacan pada akhir pekan lalu. Sebanyak 11 warga desa dan satu polisi dibunuh.

Baca Juga: Konflik Lahan Picu Pembantaian Sadis di Guatemala, 12 Tewas termasuk Anak-Anak

Demonstran memblokade jalan dengan peti mati yang ditaruh di platform kayu untuk meminta keadilan. Mereka membawa spanduk bertuliskan, “Kami punya hak untuk hidup damai.”

Pada Sabtu (18/12) lalu, 11 warga desa dekat perbatasan Meksiko itu ditemukan tewas ditembak di jalanan. Sebelumnya, seorang polisi juga dibunuh di dekat lokasi kejadian.

Warga yang dibunuh termasuk perempuan dan anak-anak. Korban termuda berusia 5 tahun.

Seorang warga membentangkan kertas bertuliskan nama-nama korban pembantaian di Chiquix, Guatemala pada 11 Desember 2021. Terlihat tiga korban masih berusia remaja, salah satunya berusia 5 tahun. (Sumber: Oliver de Ros/Associated Press)

Warga desa Chiquix sendiri terlibat konflik lahan dengan warga Santa Catarina Ixtahuacan selama bertahun-tahun. Mereka berebut akses air bersih serta tanah.

Konflik lahan ini berupaya dimediasi oleh pemerintah, tetapi tak pernah menghasilkan kesepakatan berarti.

Baca Juga: Bupati Indramayu Sebut Konflik Lahan Tebu yang Tewaskan Dua Penduduk Telah Berlangsung Sejak Lama


 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU