Penelitian di Amerika Serikat Temukan Jejak Epidemi Virus Corona Kuno di DNA Manusia
Kompas dunia | 27 Juni 2021, 19:43 WIBNEW YORK CITY, KOMPAS.TV - Sebuah studi baru menunjukkan epidemi virus corona kuno di Asia Timur meninggalkan jejak di DNA manusia masa kini, lansir The New York Times pada Kamis (24/06/2021).
Studi baru itu menunjukkan sekitar 20.000 tahun silam, wabah virus corona melanda Asia Timur dan dampaknya cukup menghancurkan sehingga meninggalkan tanda khas di DNA manusia modern saat ini, menurut laporan itu.
Selama beberapa generasi, virus dapat menyebabkan perubahan besar pada genom manusia, sehingga para peneliti mencari variasi genetik dalam genom manusia untuk merekonstruksi sejarah berbagai virus, lanjut laporan itu.
Terdapat indikasi masyarakat di Asia Timur telah beradaptasi dengan virus corona kuno. "Semua gen itu mengalami evolusi mutasi antivirus antara 20.000 dan 25.000 tahun yang lalu," papar laporan para peneliti itu.
Baca Juga: Virus Corona Varian Delta Hasilkan Mutasi Baru Bernama Varian Delta Plus, Apa Lagi Ini?
Sementara genom manusia berubah, virus juga dapat berevolusi, dengan protein mereka berkembang untuk mengalahkan pertahanan inang, lanjut laporan itu.
"Selama 20 tahun terakhir, tiga virus corona telah beradaptasi untuk menginfeksi manusia dan menyebabkan penyakit pernapasan parah, yaitu Covid-19, SARS, dan MERS.
"Studi pada masing-masing virus corona ini menunjukkan mereka melompat ke spesies kita dari kelelawar atau mamalia lain," kata The New York Times.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV