Kapal Induk Terbaru dan Terbesar Milik Inggris, HMS Queen Elizabeth Mulai Unjuk Gigi Lawan ISIS
Kompas dunia | 23 Juni 2021, 06:07 WIBLONDON, KOMPAS.TV - Kapal induk Inggris HMS Queen Elizabeth meluncurkan operasi militer pertamanya terhadap kelompok militan Islamic State (IS) atau Daesh, seperti dilansir Arab News, Selasa, (22/06/2021).
Jet F-35B Stealth Inggris dan Amerika lepas landas dari dek kapal induk baru itu untuk menyerang posisi kelompok teror di Suriah dan Irak itu. Pejabat pertahanan Inggris mengatakan beberapa posisi Daesh dihancurkan.
Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace menggambarkan peran HMS Ratu Elizabeth yang bernilai 3,5 miliar poundsterling dalam operasi itu sebagai “kehadiran Inggris secara fisik di kancah global.”
Kelompok Kurdi memperingatkan jumlah serangan Daesh meningkat. Lebih dari 20 anggota pasukan keamanan Irak dan Kurdi telah dibunuh oleh kelompok itu dalam beberapa bulan terakhir.
Pada 21 Januari, Baghdad mengalami pemboman bunuh diri paling mematikan dalam tiga tahun, dengan 32 orang tewas dan lebih dari 100 terluka setelah serangan bom di sebuah pasar.
Peringatan juga datang dari sekutu Eropa, dengan Menteri Angkatan Bersenjata Prancis Florence Parly baru-baru ini mengatakan negaranya “menganggap Daesh masih ada, kita bahkan bisa mengatakan bahwa ada kebangkitan Daesh di Suriah dan Irak.”
Baca Juga: Kala Rusia Penasaran Saat Kapal Induk Terbaru Inggris Ikut Operasi Perangi ISIS: Angkut Jet F-35
Wallace mengatakan, “Kemampuan untuk beroperasi dari laut dengan jet tempur paling canggih yang pernah dibuat adalah momen penting dalam sejarah kami, menawarkan jaminan kepada sekutu kami dan menunjukkan kekuatan udara Inggris yang tangguh kepada musuh kami.”
Komandan Grup Serbu Kapal Induk Inggris Cdre Steve Moorhouse mengatakan: “Misi pertama HMS Ratu Elizabeth melawan Daesh akan dikenang sebagai momen penting dalam 50 tahun umur kapal ini. Ini juga menandai fase baru dari penempatan kami saat ini ... Sekarang kami siap untuk memberikan pukulan keras dari udara untuk melawan musuh bersama.”
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV