Inggris Pertimbangkan Terbitkan Paspor Vaksin, Apa Itu?
Kompas dunia | 24 Februari 2021, 00:45 WIBLONDON, KOMPAS.TV – Inggris berencana menggunakan posisinya sebagai presiden kelompok G7 untuk mendesak pengakuan internasional atas sistem paspor vaksin. Paspor ini akan memperbolehkan para pelancong dunia untuk tetap melakukan perjalanan, meskipun Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyatakan pada Selasa (23/2) bahwa ide tentang paspor vaksin ini akan menimbulkan sejumlah masalah etika.
Sebelumnya, pemerintah Inggris telah menyatakan tidak akan mempertimbangkan untuk menerbitkan paspor vaksin bagi mereka yang telah divaksin. Namun, kini Inggris tengah meninjau kembali sertifikasi status Covid-19 yang akan memeriksa beragam cara orang-orang dapat membuktikan bahwa mereka tidak mengidap Covid-19. Pembuktian ini dapat berupa vaksinasi, atau dengan menunjukkan hasil tes negatif Covid-19.
Baca Juga: Bos Penerbangan Australia Usulkan Paspor Vaksinasi bagi Pelancong
Associated Press melaporkan, Inggris menyatakan akan mempertimbangkan untuk memperkenalkan sebuah sistem yang memperbolehkan individu yang telah divaksin untuk bepergian secara internasional dengan lebih leluasa. Inggris juga akan bekerja sama dengan negara-negara lain melalui Badan Kesehatan Dunia (WHO), kelompok G7 – yang tahun ini dikepalai Inggris – dan sejumlah lembaga lain dalam kerangka kerja internasional yang jelas dengan standar yang menyediakan konsistensi baik bagi para penumpang maupun industri.
“Memperkenalkan sistem seperti itu juga harus adil dan tidak merugikan mereka yang belum ditawari – atau memperoleh akses ke – vaksin,” demikian pernyataan pemerintah Inggris dalam sebuah dokumen yang mengurai rencana negara itu mencabut pembatasan pandemi. “Karena itu, pemerintah tidak mengharapkan solusi ini tersedia dengan cepat, dan pembatasan yang juga diberlakukan di seluruh dunia tampaknya akan tetap berlanjut dalam waktu dekat.”
Baca Juga: Terkuak!! Ini Alasan Bupati Terpilih Sabu Raijua Punya Paspor Amerika
Pemerintah Inggris juga tengah mempertimbangkan bahwa bukti semacam ini dapat digunakan oleh para pemberi kerja, pemilik tempat atau penyelenggara acara-acara besar. Salah satu opsi yang dipertimbangkan adalah menggunakan aplikasi pelacakan kontak milik Layanan Kesehatan Nasional, yang digunakan jutaan warga Inggris dalam ponsel mereka untuk menampilkan hasil tes Covid-19.
“Ada masalah-masalah yang dalam dan kompleks yang harus kita gali sebelum mengambil keputusan,” ujar Johnson pada Selasa (23/2).
Baca Juga: "Easy Passport" Miliki Paspor dengan Mudah di Masa Pandemi
“Kita tidak boleh bersikap diskriminatif terhadap mereka yang atas alasan apapun belum divaksin,” katanya lagi. “Mungkin juga ada alasan medis mengapa orang-orang tidak divaksin. Atau, sejumlah orang yang mungkin menolak divaksin. Menurut saya ini salah, dan setiap orang harus divaksin. Tapi kita harus membahas ini semua.”
Penulis : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV