Luar Biasa! Uni Emirate Arab Ukir Sejarah Jelajahi Planet Mars
Kompas dunia | 10 Februari 2021, 22:24 WIBKOMPAS.TV - Kota Dubai Uni Emirat Arab bertabur cahaya menandai kebahagiaan seluruh warganya menyambut misbar Al Amal atau HOPE yang berhasil menembus atmosfer planet merah.
Uni Emirat Arab menjadi negara muslim pertama yang mengirim wahana antariksa buatan manusia ke mars untuk misi penelitian.
Proses dramatik selama 15 menit disambut riuh seluruh kru di ruang kontrol bumi saat sinyal pertanda pesawat antariksa berada di jalur menuju orbit planet merah.
Menteri Riset Teknologi dan Kepala Badan Antariksa Uni Emirat Arab, Sarah Al Amiri, mengakui awalnya tak yakin misi ini akan berjalan.
Sarah Al Amiri menyebut kesuksesan ini akan membuka harapan baru generasi muda Uni Emirat Arab untuk menjelajah alam semesta dan pengembangan sains bagi bangsa Arab.
Pesawat Antariksa Misbar Al Amal atau hope yang bermakna harapan ini dibuat selama enam tahun bekerja sama peneliti Amerika Serikat.
Setelah lepas dari pesawat angkut, Misbar Al Amal akan bekerja sendiri tanpa kendali dari bumi menuju planet mars dengan kecepatan 18.000 kilometer per jam.
Pesawat Antariksa Misbar Al Amal menempuh perjalanan 155 juta kilometer dengan kecepatan hingga 121.000 kilometer per jam dan bobot 1,3 ton.
Selain Uni Emirat Arab, Elon Musk pemilik Tesla juga berambisi menjelajahi mars hingga menargetkan kolonisasi plante mars mulai 2023 nanti.
Pencapaian misi itu akan dimulai dengan pembangunan seribu pesawat antariksa starship berkapasitas 100 orang.
Misi kolonisasi mars oleh Tesla diklaim dapat terwujud pada 2060 nanti dengan 10 ribu perjalanan untuk mengangkut 1 juta orang dari bumi menuju mars.
Presiden Komunitas Mars, Robert Zubrin, menyambut baik kesuksesan misi mars Uni Emirat Arab. Robert mendorong negara lain menyusul kesuksesan ini.
Pesawat antariksa misi mars Uni Emirat Arab Al Amal diangkut roket H2A dari Pangkalan Antariksa Tanegashima Jepang 20 Juli 2020 lalu.
Selain Uni Emirat Arab, dua negara lain dalam misi mars saat ini adalah Tiongkok dan NASA Amerika Serikat.
Penulis : Reny-Mardika
Sumber : Kompas TV