Muhammadiyah: Presiden Prancis Harus Meminta Maaf
Kompas dunia | 1 November 2020, 15:44 WIBKOMPAS.TV - Pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron tentang karikatur Nabi Muhammad sebagai bagian dari kebebasan berpendapat dikecam banyak kalangan. Pernyataan Macron bahkan dinilai bisa memicu konflik.
Di Indonesia, ormas Nahdlatul Ulama atau NU mengecam keras pernyataan tersebut dan meminta Macron menghormati ajaran Islam.
Kecaman keras juga dikeluarkan PP Muhammadiyah yang meminta Macron menarik ucapannya dan meminta maaf kepada umat Islam.
PP Muhammadiyah menilai Macron telah menghina umat Islam setelah mengizinkan karikatur Nabi Muhammad SAW tetap boleh diedarkan di Prancis.
Pidato Presiden Prancis Emmanuel Macron pada 22 Oktober 2020 setelah kasus pembunuhan terhadap seorang guru oleh murid karena memperlihatkan karikatur Nabi Muhammad SAW malah memicu gelombang protes dari banyak kalangan di seluruh dunia.
Macron yang menyatakan karikatur tersebut adalah bagian dari kebebasan berpendapat dianggap tidak mencerminkan pemimpin yang bisa mengelola krisis, tetapi malahan membuat krisis baru.
Apalagi pernyataannya dianggap menyerang sekitar dua miliar penganut ajaran Islam dan bisa memicu perpecahan serta permusuhan umat beragama di dunia.
Jangan lewatkan streaming Kompas TV live 24 jam non stop di https://www.kompas.tv/live agar kamu semua tidak ketinggalan berita-berita terkini, terlengkap, serta laporan langsung dari berbagai daerah di Indonesia.Subscribe juga channel YouTube Kompas TV dan aktifkan lonceng supaya kamu dapat notifikasi video terbaru langsung.
Penulis : Christandi-Dimas
Sumber : Kompas TV