Drama Penyelamatan Bukopin Belum Temukan Titik Terang
Perbankan | 18 Juni 2020, 15:27 WIBKOMPAS.TV - Drama penyelamatan Bukopin belum menemukan titik temu.
Analis menilai, kebutuhan dana mendesak bukopin harus diutamakan.
Investor pun harus cermat menunggu terselesaikannya persoalan likuiditas bank dengan kode saham BBKP, untuk menghindari risiko.
Drama penyelamatan bank Bukopin belum tamat.
Right Issue yang akan dilakukan bank asal korea selatan, Kookmin Bank kepada emiten berkode BBKP tak mulus.
Kookmin sendiri saat ini memegang 22 persen saham di Bukopin, Bosowa Corporindo 23,3 persen, Pemerintah Indonesia 8,9 persen, sisanya publik 45,6 persen.
Berdasarkan data otoritas jasa keuangan, Kookmin menempatkan dana 200 juta dollar atau 2,8 triliun rupiah, di escrow account atau akun dana penempatan khusus.
Ada uang ada permintaan.
Kookmin minta bisa memegang 67 persen saham lewat penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dulu.
200 juta dollar itu dianggap tanda komitmen, dengan batas waktu penyelesaian 7 Agustus 2020.
Kookmin juga minta OJK mengesampingkan prosedur akuisisi bank.
Di saat yang sama, pemegang saham lain, bosowa corporindo menyatakan telah menyerahkan mandat kepada bank bri sesuai arahan ojk.
BRI akan jadi tim technical assistance atau bantuan asistensi teknis.
Sehingga BRI punya kuasa khusus menggunakan hak suara bosowa di rapat umum pemegang saham.
Drama berkepanjangan ini, dinilai oleh Analis Samuel Sekuritas, Muhammad Alfatih, akan menjadi sentimen negatif bagi investor, dan pergerakan saham BBKP.
Penulis : Aleksandra-Nugroho
Sumber : Kompas TV