Bungkil Kelapa jadi Primadona, Nilai Ekspor Pertanian Sulawesi Utara ke China Capai Rp 2,36 T
Ekonomi dan bisnis | 14 Juni 2022, 09:18 WIBMANADO, KOMPAS.TV – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara menyetakan telah mengekspor hasil pertanian senilai Rp2,36 triliun ke China sepanjang Januari hingga pertengahan tahun 2022 ini.
Nilai ekspor produk pertanian ke negara itu hampir setengah dari nilai ekspor sepanjang tahun 2021 lalu yang mencapai Rp5,8 triliun.
China menjadi negara tujuan ekspor pangan terbesar di antara negara lainnya. Kepala Balai Karantina Pertanian Manado Donni Muksydayan menyebutkan, setelah China, negara yang menjadi tujuan ekspor terbesar adalah Malaysia Rp 968,9 miliar, Amerika Serikat (AS) Rp 687,33 miliar, Belanda Rp 632,93 miliar, India Rp 382,15 miliar, dan Vietnam Rp 208,21 miliar.
Kemudian, Korea Selatan senilai Rp 164,69 miliar, Jerman Rp 84,17 miliar, Spanyol Rp 72,79 miliar, Thailand Rp 68,48 miliar serta negara-negara lainnya senilai Rp 256,72 miliar.
"Nilai ekspor tahun 2021 tersebut naik sebesar 109 persen bila dibandingkan dengan nilai ekspor tahun 2020," sebutnya, dikutip Antara pada Selasa (14/6/2022).
Baca Juga: Setelah Ekspor Jagung Ditolak, Harga di Tingkat Petani Membaik, Semua Untung
Adapun, total ragam komoditas pertanian yang diekspor sebanyak 85 jenis, sementara komoditas bungkil kelapa menjadi yang terbanyak diserap pasar ekspor.
Komoditas pertanian lainnya yang menyertai ekspor bungkil kelapa, yaitu minyak kelapa mentah, ampas sawit, minyak kelapa, minyak sawit mentah, kelapa parut, 'palm kernel expeller', santan kelapa, dan pala biji.
Disampaikan juga, pada bulan Mei lalu, Sulut melakukan ekspor ke 11 negara tujuan dengan volume sebanyak 17.650 ton senilai Rp 83 miliar. Total nilai ekspornya sejak Januari-April 2022 telah mencapai Rp 2,45 triliun.
"Kami akan terus melakukan inovasi-inovasi agar semakin banyak ragam komoditas pertanian Sulut yang menembus pasar ekspor," ucapnya.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV/Antara