Google Dkk Harus Bagi Keuntungan, Pemerintah Didesak Tiru Australia
Ekonomi dan bisnis | 24 Februari 2021, 17:08 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- DPR meminta pemerintah mendesak Google untuk berbagi keuntungan dengan media di Indonesia. Lantaran, Google banyak memanfaatkan konten media di tanah air dan membuat semakin banyak orang mengakses Google.
"Pemerintah perlu menekan Google, karena Google pasti untung. Publik jadi lewat Google kalau mau nyari berita," ujar anggota Komisi XI DPR Achmad Hafisz Tohir, dalam keterangan tertulisnya seperti dikutip dari Kontan.co.id, Rabu (24/02/2021).
Baca Juga: Dampak Kebijakan Media Australia, Warga Tak Bisa Lagi Baca Berita Melalui Facebook
Menurut Hafisz, Google tidak akan rugi jika memberikan komisi kepada media tanah air. Ia juga meminta pemerintah untuk menghitung keuntungan Google dan membuat mekanisme pembagian keuntungan yang tepat.
"Tidak ada yang dirugikan kok. Google tetap untung dengan masuknya berita-berita milik portal-portal Indonesia," ujar Hafisz.
Baca Juga: Facebook Akan Cabut Pemblokiran Akses Berita di Australia
Sebelumnya, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) meminta pemerintah membuat regulasi tentang hak atas konten media yang digunakan Google, Facebook, dan Twitter.
“Terkait rights atas konten. Konten – konten kita diproduksi dengan proses yang sebetulnya melewati sekian tahap, ada proses jurnalistik di belakangnya, kita menggaji orang, tiba – tiba di temen distribusi menjadikannya produk komoditi bisnis tanpa media nya dapat apa – apa,” jelas Wenseslaus Manggut, Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), seperti dikutip dari Kontan.co.id.
Sejumlah negara sudah membuat regulasi yang mengatur antara perusahaan media dengan raksasa teknologi tersebut.
Seperti Australia, yang mewajibkan Google, Facebook, dan Twitter untuk membayar konten media setempat yang disebarkan di platformnya masing-masing.
Penulis : Dina-Karina
Sumber : Kompas TV