Analis: Efek Dari Hasil Merger Bank Syariah Bisa Terlihat Setelah Satu - Dua Tahun
Kompas bisnis | 1 Februari 2021, 14:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Hari ini Presiden Joko Widodo akan meresmikan Bank Syariah Indonesia.
Bagaimana prospek Bank Syariah hasil merger ke depan?
Kami membahasnya bersama Analis Senior Infovesta Utama, Praska Putrantyo.
Bank Syariah Indonesia (BSI) yang merupakan gabungan PT Bank BRIsyariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah menjadi satu entitas di bawah nama PT Bank Syariah Indonesia Tbk, diluncurkan hari ini, Senin (1/2/2021).
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun telah menerbitkan izin untuk Bank Syariah Indonesia (BSI) sebagai entitas baru.
Bank Syariah Indonesia juga akan menjadi Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) III dengan modal inti sebesar Rp 20,4 triliun.
Jaringannya akan ditopang 1.200 cabang di seluruh Indonesia dan 1.700 ATM di seluruh Indonesia, dengan 20.000 karyawan lebih di seluruh Indonesia.
Tantangan bank syariah ke depan adalah harus bisa cepat melakukan inovasi untuk menghadapi persaingan perbankan yang mengarah ke digital banking.
Selain itu, sumber daya manusia (SDM) juga menjadi tantangan dalam memajukan industri keuangan syariah. Trioksa bilang, bank harus bisa mencetak SDM yang berkualitas dan memahami dengan baik mengenai bisnis bank syariah sehingga dapat memperbesar pasar syariah di industri keuangan dan perbankan.
Penulis : Dea-Davina
Sumber : Kompas TV