> >

Jokowi Sindir Proyek Triliunan Yang Masih Tahap Lelang

Ekonomi dan bisnis | 18 November 2020, 19:49 WIB
Presiden Jokowi membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, Rabu 18/11/20 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. (Sumber: Biro Pers Setpres/Kris)

BOGOR, KOMPASTV. Presiden Joko Widodo menyindir masih adanya proyek konstruksi yang dalam proses tender. Berdasarkan laporan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) masih ada Rp 48,8 triliun pekerjaan konstruksi yang masih dalam proses lelang. 

Angka tersebut dari total pengadaan Rp 60,58 triliun yang masih dalam proses lelang hingga 9 November 2020. "Ini konstruksi masih dalam proses 40 triliun terus pengerjaannya kapan?" ujar Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah tahun 2020 secara virtual, Rabu (18/11).

Baca Juga: Buka Jakarta Food Security Summit 2020, Jokowi Minta Kadin Rangkul 2 Juta Petani pada 2023

Berdasarkan data LKPP, dari total belanja pengadaan sebesar Rp 1.027,1 triliun hanya Rp 289,34 triliun yang melalui lelang elektronik. Dari angka tersebut proses lelang yang sudah selesai sebesar Rp 228,76 triliun.

Jokowi mendorong percepatan dalam belanja pemerintah di tengah pandemi virus corona (Covid-19) saat ini. Belanja pemerintah dinilai menjadi faktor penting dalam pemulihan ekonomi.

Pada kuartal dua sebelumnya, belanja pemerintah tercatat minus 6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, pada kuartal ketiga angka belanja pemerintah naik hingga mencapai 9 persen.

"Dalam situasi krisis seperti sekarang ini kita butuh kecepatan dalam realisasi belanja pemerintah karena belanja pemerintahlah yang mendorong sekarang ini demand, mendorong permintaan, meningkatkan konsumsi masyarakat , menggerakkan produksi dan harapkan ekonomi tumbuh kembali," terang Jokowi.

Jokowi mendorong adanya perubahan fundamental dalam pengadaan barang/jasa pemerintah. Tidak hanya cepat dan transparan, belanja pemerintah juga harus bermanfaat bagi masyarakat.

Asal tahu saja pada kuartal ketiga lalu pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tercatat minus 3,49 persen. Angka tersebut dinilai membaik dibandingkan kuartal sebelumnya sebesar minus 5,32 persen. (Sumber: Kontan, Abdul Basith Bardan | Tendi Mahadi)

Penulis : Dyah-Megasari

Sumber : Kompas TV


TERBARU