Termurah di Dunia! Biaya Tes Covid-19 Pakai GeNose UGM Hanya Bayar Rp 400
Ekonomi dan bisnis | 27 Oktober 2020, 14:15 WIBJAKARTA, KOMPASTV. Bagaimana upaya traccing untuk menekan penularan corona bisa maksimal, kalau biaya tes deteksi corona atau Covid-19 PCR atau polymerase chain reaction masih menelan biaya besar?
Universitas Gadjah Mada (UGM) berupaya melakukan inovasi alat deteksi corona bernama GeNose. Saat ini GeNose masih dalam uji diagnostic di 9 rumah sakit di Indonesia.
9 rumah sakit yang terlibat dalam uji diagnostic RSUP Dr Sardjito; RSPAU Hardjolukito; RS Bhayangkara DIY; RSLKC Bambanglipuro; RSA UGM, RST Soetarto; RST Soedjono di Magelang Jawa Tengah; RSUD Syaiful Anwar di Malang Jawa Timur dan RS Bhayangkara Jakarta.
Jika lolos, GeNose ditaksir akan mampu membabat tarif periksa PCR, yang saat ini ditetapkan maksimal Rp 900 ribu.
“GeNose juga mendeteksi dengan cara lebih enak, tak perlu ditusuk jarinya, tak perlu diambil ludahnya, cukup dengan embusan nafas terdeteksi positif atau tidak kita negatif corona atau Covid-10,” ujar Menteri Riset dan Teknologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek) BRIN) Bambang Brodjonegoro dalam Konferensi Internasional Hukum dan HAM Senin (26/10).
Selain lebih mudah dipakai, biaya pemeriksaan memakai GeNose ini diperkirakan jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan alat tes corona lainnya. Sebagai gambaran, Bambang menyebut harga alat deteksi corona atau Covid-19 ini tak mahal yakni sekitar Rp 40 juta. Dengan harga segitu, “Bisa dipakai 100 ribu pengujian dengan hasil di kisaran 2 menit,” ujar Bambang.
Dengan pembelian atau investasi alat deteksi corona atau Covid-19 Rp 40 juta serta kemampuan mendeteksi 100.000 (100 ribu), ini artinya biaya pemeriksaan alat deteksi corona ini Rp 400 per orang.
Jika lolos uji, alat ini kata Bambang akan berguna bagi banyak industri, perkantoran dan bisnis lain. Perusahaan bisa mendeteksi karyawan dengan biaya lebih murah, mudah dengan hasil cepat . “Jika dites hasil aman silakan (masuk kantor). Jika tidak, jangan kerja," ujar Bambang.
Desember 2020, sekali lagi jika lolos uji, diharapkan GeNose bisa disebarkan ke banyak sektor. (Dyah Megasari, Kontan)
Penulis : Dyah-Megasari
Sumber : Kompas TV