Update Banjir Bandang Sungai Masamba, 10 Orang Tewas, 46 Hilang

MASAMBA, KOMPAS.TV - Banjir bandang yang menerjang Luwu Utara, ternyata tidak hanya terjadi di Kota Masamba. Namun juga menerjang lima kota lain, yakni Sabbang, Baebunta, Baebunta Selatan, Malangke, dan Malangke Barat.

Setidaknya ribuan rumah terendam, dan 4.000 keluarga terdampak. Banjir juga membuat material lumpur menimbun kota.

Data sementara dari Tim SAR gabungan di bawah kendali Basarnas sore ini mencatat 10 meninggal dunia, 10 warga berhasil diselamatkan dan 46 lainnya masih dalam pencarian.

"Sebanyak korban luka-luka tersebut dirujuk ke RSUD Masamba," kata Raditya Jati, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, dalam keterangan tertulis, Selasa (14/7/2020).

Baca Juga: Masamba Diterjang Banjir Bandang, Satu Orang Tewas, 99 Dievakuasi

Informasi yang diterima masyarakat tadi malam, banjir bandang telah menerjang Kota Masamba. Diketahui satu orang atas nama Akram tewas terseret banjir.

Akram merupakan warga Kelurahan Bone Tua, Kecamatan, Masamba. "Dia terseret hingga sekitar Desa Laba. Korban ditemukan warga kemudian dievakuasi," kata Camat Masamba Ajie Saputra, seperti dikutip dari Kompas.com, Selasa (14/7/2020).

Camat Masamba juga menerima laporan dari beberapa warga terkait anggota keluarganya yang hilang akibat banjir bandang ini.

Baca Juga: Dua Dusun di Entikong Diterjang Banjir Bandang

Menurut BPBD Kabupaten Luwu Utara, salah satu pemicu terjadinya banjir banding adalah hujan dengan intensitas yang tinggi. Hal ini membuat debit Sungai Masamba, Sungai Rongkang, dan Sungai Rada meluap.

Berdasarkan data, Provinsi Sulawesi Selatan memiliki 22 kabupaten yang berada pada kategori sedang hingga tinggi untuk potensi bencana banjir bandang. Jumlah populasi terpapar pada sejumlah kabupaten tersebut bisa mencapai 281.724 jiwa.