Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
Selain Pras, Wakil Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta Justin Adrian juga meminta CFD di DKI kembali dihentikan.
Menurut dia, apabila terus dibiarkan, Jakarta berpotensi mengalami lonjakan pasien positif Covid-19 baru setelah munculnya berbagai klaster penyebaran covid baru.
"Pemprov DKI tidak mengindahkan perjuangan tenaga kesehatan yang terus berperang melawan Covid-19. Segera batalkan kegiatan CFD Jakarta hingga keadaan sudah benar-benar normal," ucap Justin.
Justin pun mempertanyakan urgensi Pemprov DKI Jakarta kembali kembali menyelenggarakan CFD. Padahal CFD sudah dihentikan sementara sejak 15 Maret 2020 akibat wabah Covid-19.
"Apa urgensi pembukaan kembali CFD? Pemprov DKI harusnya mendorong masyarakat berolahraga di sekitaran rumah, dengan jaga jarak. Bukan justru berbondong-bondong membuat kerumunan massa dan memicu infeksi virus," ujar Justin.
Baca Juga: Gugus Tugas Temukan Pelanggaran Protokol Kesehatan di CFD dan Bandara
Gugus Tugas Temukan Pelanggaran CFD
Juru Bicara Pemerintah untuk Penangangan Covid-19, Achmad Yurianto sebelumnya sempat menyinggung dibukanya kembali car free day (CFD).
Dalam pemantauan tim gugus tugas Covid-19 terjadi penumpukan massa pada CFD Jakarta, minggu (21/6/2020).
Menurut Yurianto, masyarakat seakan lupa bahwa wabah virus corona belum berakhir.
"Kami melakukan pemantauan di beberapa tempat seperti pelaksanaan CFD di Jakarta, masih kita lihat beberapa masyarakat lupa bahwa physical distancing penting. Ini yang kami mohon untuk evaluasi kita bersama," ujar Yurianto dalam konferensi pers di BNPB, Minggu (21/6/2020).
Ia menegaskan, jaga jarak satu sama lain mutlak dilaksanakan setiap orang untuk mencegah penularan Covid-19.
Apalagi dari rapid test yang digelar di lokasi CFD, ditemukan sejumlah orang yang reaktif.
Yurianto mengingatkan pencegahan penularan Covid-19 butuh kerja sama dan kedisiplinan masyarakat. Pemerintah tidak mungkin melakukan pengendalian penyakit Covid-19 sendirian.
Yurianto juga menegaskan, physical distancing dan mengenakan masker adalah beberapa hal dasar yang harus dijalankan secara disiplin.
Bahkan itu merupakan prasyarat mutlak untuk dapat melaksanakan adaptasi kebiasaan baru (new normal) dalam rangka mengembalikan produktivitas masyarakat.
"Jadi dibutuhkan kerja bersama, terus-menerus tidak terhenti, semangat gotong royong jadi penting untuk saling melindungi, menjaga agar penularan bisa kita hentikan," ujar Yurianto.
Baca Juga: Pantauan Udara Ramainya Car Free Day Bundaran HI di Masa New Normal
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.