Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
4. Disimpan di Kelurahan
Saat virus corona merebak, Risma mengaku tidak menimbun masker secara pribadi. Menurutnya, masker didistribusikan ke Puskesmas serta kelurahan untuk kepentingan umum.
Pembagian masker di Puskesmas, bahkan telah dilakukan sejak Januari, sebelum diumumkannya kasus positif corona di Indonesia.
"Sekarang di kelurahan nyimpennya. Jadi bukan terus aku nimbun. Jadi sudah dibagi ke kelurahan. Nanti boleh dicek di kelurahan, cek di Puskesmas," ungkap dia.
Baca Juga: Bertemu Risma, Gibran Belajar Soal Tata Kelola Pemerintahan Kota
Masker-masker tersebut tidak dalam kondisi ditahan jika memang dibutuhkan. Masyarakat yang memerlukan bisa memperolehnya.
"Begitu Dinas Kesehatan meminta masker turun ya langsung masker diturunkan. Maka kita dekatkan masker ini di kelurahan," ucap Risma.
5. Pengalaman Gunung Kelud Meletus
Tak hanya terkait dengan wabah virus corona, penimbunan masker juga karena pengalaman menghadapi fenomena meletusnya Gunung Kelud.
Awalnya, menurut Risma, pernah mendengar ramalan gunung meletus. Dinas Kesehatan pun ia perintahkan menyimpan persediaan masker.
Namun, bukan hanya masker saja, Risma juga meminta Dinas Kesehatan menyimpan baju khusus.
"Sebetulnya saat itu (ada ramalan gunung meletus) aku sudah perintahkan untuk teman-teman Dinas Kesehatan menyimpan persediaan masker. Kemudian persediaan baju. Baju kaya astronot itu. Jadi bukan masker saja yang saya minta menyimpan," kata Risma.
Ketika Kelud meletus, Risma membagikan masker ke seluruh Surabaya.
Baca Juga: Saat Gibran "Berguru" pada Tri Rismaharini
6. Imbauan Cuci Tangan
Menurut Risma, warga yang sehat tidak perlu menggunakan masker. Masker hanya digunakan bagi warga yang merasakan gejala-gejala seperti batuk, pilek, nyeri kepala, dan sesak napas.
"Makanya cuci tangan, yang saya genjot termasuk hand sanitizer kami siapkan di mana-mana. Kuncinya (agar tidak terkena virus corona) justru ada di tangan," ujar Risma.
Risma juga meminta warga untuk mengenali gejala-gejala terjangkit virus corona.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.