Kompas TV regional jabodetabek

Anggota DPRD Jakarta Fraksi PDIP Jelaskan Alasan Pramono Pakai Helikopter saat Pantau Banjir

Kompas.tv - 10 Maret 2025, 12:23 WIB
anggota-dprd-jakarta-fraksi-pdip-jelaskan-alasan-pramono-pakai-helikopter-saat-pantau-banjir
Anggota DPRD Daerah Khusus Jakarta (DKJ) dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Hardiyanto Kenneth. (Sumber: Dokumen pribadi: Hardiyanto Kenneth)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS TV - Anggota DPRD Daerah Khusus Jakarta (DKJ) dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Hardiyanto Kenneth menilai, penggunaan helikopter yang dilakukan oleh Gubernur Jakarta Pramono Anung dalam peninjauan banjir adalah langkah tepat.

Menurutnya, dengan meninjau dari udara, Pramono dapat melihat kondisi secara lebih luas dalam waktu yang lebih singkat.

Hal ini menanggapi langkah Pramono tersebut yang menuai kritik dari beberapa pihak yang mempertanyakan efisiensi anggaran.

"Apa yang dilakukan Mas Pram saat meninjau banjir dengan helikopter justru bertujuan untuk mencari solusi yang lebih efektif," kata Kenneth dalam keterangan tertulis, Senin (10/3/2025).

Dengan cara ini, lanjut Kenneth, Pramono bisa mengidentifikasi titik-titik rawan. Seperti saluran air tersumbat, tanggul berisiko jebol, atau daerah yang membutuhkan evakuasi cepat," imbuhnya.

Baca Juga: Pramono soal Tinjau Banjir Dibandingkan dengan Prabowo: Naik Helikopter Bukan untuk Gagah-gagahan

Selain itu, ia juga menyesalkan adanya narasi negatif terkait kinerja Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno dalam menangani banjir.

"Bang Rano naik perahu karet bukan karena masalah kedalaman air, tapi untuk keselamatan dan efektivitas. Dengan perahu karet, ia bisa menjangkau wilayah yang terdampak lebih cepat, termasuk daerah yang kedalaman airnya mencapai hampir dua meter," kata Kenneth

Ia meminta agar langkah-langkah yang diambil pemerintah daerah dalam menangani banjir tidak dipolitisasi.

"Mas Pram dan Bang Doel sudah bekerja keras untuk menangani banjir. Jangan buat narasi yang sepotong-sepotong hanya untuk kepentingan politik," katanya.

Kenneth menyebut, penanganan banjir harus dilakukan secara komprehensif, bukan hanya langkah parsial yang bersifat sementara.

"Jakarta diapit oleh kota-kota penyangga dan berada di dataran rendah dekat laut. Jadi, harus ada strategi yang menyeluruh. Dengan helikopter, Mas Pram bisa melihat masalah lebih jelas dan menyusun kebijakan yang lebih akurat," katanya.

Menurut Kenneth, peran Pramono sangat penting dalam koordinasi lintas instansi dan pengambilan keputusan strategis dalam penanganan banjir.

"Sebagai pemimpin daerah, gubernur bertugas memberikan arahan dan mengkoordinasikan berbagai pihak, termasuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan stakeholder terkait. Mas Pram lebih suka kerja tim, bukan pencitraan. Semua tugas dibagi agar lebih efektif," katanya.

Kenneth juga menekankan kalau dalam menangani banjir, tidak hanya respons darurat yang penting, tetapi juga pencegahan jangka panjang serta pemulihan pasca-bencana.

"Gubernur harus memastikan bahwa upaya penanggulangan banjir tidak hanya fokus pada saat kejadian, tetapi juga pada pencegahan dan rehabilitasi setelahnya. Ini yang akan dilakukan Mas Pram bersama timnya," katanya.

Sebelumnya, Pramono tegaskan meninjau banjir menggunakan helikopter bukan untuk gagah-gagahan.

Baca Juga: Imbas Banjir Bekasi, SMAN 21 Bekasi Belum Laksanakan Belajar di Sekolah dan Undur Tanggal Ujian

Demikian Pramono Anung merespons kritik terhadap dirinya yang menggunakan helikopter saat meninjau banjir sementara Presiden Prabowo Subianto tidak demikian.

 “Kritik itu merupakan obat yang sangat menyehatkan, saya dikritik apapun terima kasih, maturnuwun dan saya naik helikopter bukan permintaan saya, ada yang nawarin, sehingga dengan demikian memang kenapa dilihat dari atas karena ingin naturalisasi sodetan di mana-mana itu bisa dilakukan,” kata Pramono usai melakukan cek harga dan pasokan pangan di Pasar Induk Kramat Jati, Senin (10/3/2025).

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x