Kombes Hengki menuturkan bahwa pihaknya masih terus mendalami fakta-fakta dari kasus pembunuhan berantai di Cianjur dan Bekasi itu.
"Dari fakta ini kita dalami, ketemu fakta (lain -red) kita dalami lagi, sehingga apakah ada kemungkinan tersangka dan korban yang lain kita tuntaskan semua," jelas dia.
Selain itu, polisi masih akan membuktikan keterangan tersangka dengan melakukan pemeriksaan DNA terhadap temuan enam jasad di Cianjur.
"Tentu saja kami harus membuktikanya sesuai dengan keterangan para tersangka, siapa-siapa saja orang itu, dan kita akan melakukan pemeriksaan DNA dan lainya," ujarnya.
Baca Juga: Kisah Yeni, TKW yang Lolos Pembunuhan Berantai Wowon Cs: jadi Target dan Pilih Kabur ke Luar Negeri
Polisi pun membuka posko pengaduan untuk mencari tahu kemungkinan tersangka atau korban lain atas kasus pembunuhan berantai Wowon Cs itu.
"Kami sudah membuka posko di sini, karena ini operasi kemanusiaan, jangan sampai ada tersangka lain yang terlibat dalam sindikat ini atau mungkin ada korban lain kita harus cari," katanya.
Sebelumnya telah diberitakan KOMPAS.TV bahwa tiga tersangka, yakni Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehuddin ditangkap setelah polisi menyelidiki kasus satu keluarga keracunan di Bekasi.
Polisi mengungkap fakta bahwa sekeluarga di sebuah rumah kontrakan di Bantargebang, Bekasi itu sengaja dibunuh oleh tersangka Duloh dengan cara diberi minuman beracun.
Tiga korban meninggal di Bekasi itu merupakan keluarga tersangka Wowon yang terdiri dari Ai Maimunah (istri) dan dua anak laki-lakinya bernama Ridwan Abdul Muiz dan Muhammad Riswandi.
Tersangka mengaku meracuni mereka karena khawatir kejahatan penipuan dan pembunuhan di Cianjur terungkap. Sebab keluarga Wowon itu mengetahui tindakan kriminal para tersangka.
Selain di Bekasi, polisi juga menemukan tiga jasad keluarga Wowon di Cianjur yang terdiri dari anak, istri, dan mertuanya.
Baca Juga: Enam dari 9 Korban Pembunuhan Berantai di Cianjur dan Bekasi adalah Keluarga Pelaku Wowon
Tiga jasad itu dikubur di dalam lubang di sekitar rumah tersangka. Lubang pertama yang berada di samping rumah tersangka Solihin ditemukan jasad bayi berusia 2 tahun diduga bernama Bayu yang merupakan anak dari Wowon dengan Maimunah.
Kedua, ada dua kerangka jenazah dalam satu lubang yang diduga bernama Wiwin dan Noneng. Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, Wiwin merupakan istri pertama Wowon, sedangkan Noneng adalah ibu Wiwin sekaligus mertua Wowon.
Terbaru, polisi dibantu perangkat desa menemukan kuburan korban bernama Iim Halimah yang merupakan istri Wowon sekaligus ibu kandung dari Ai Maimunah.
Halimah diracun Duloh pada tahun 2016 saat datang berobat kepadanya. Ia lantas dikuburkan di TPU Islam Kampung Saar Mutiara, RT 03 RW 07, Desa Karangtanjung, Kecamatan Cililin, Bandung Barat.
#
Sumber : Kompas TV/Tribunnews
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.