GRESIK, KOMPAS.TV - Sosok pemuda bernama Ainun Najib, ahli teknologi informasi yang kini bekerja di salah satu perusahaan besar di Singapura ramai dibicarakan di sejumlah media beberapa waktu terakhir.
Pria kelahiran Balongpanggang, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, pada 1985, itu disebut-sebut oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Baca Juga: Politikus PKS Ingatkan Jokowi: Pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara Jangan Buru-buru
Jokowi meminta PBNU dan para kiai untuk membawa pulang Ainun agar bisa berkontribusi dalam upaya transformasi digital di dalam negeri, utamanya di dalam kepengurusan NU.
Menanggapi hal itu, Ayah Ainun Najib bernama H Abdul Rozaq buka suara. Abdul Rozaq mengaku bangga bahwa anaknya menjadi pembicaraan secara nasional oleh kepala negara karena prestasinya.
Ia pun mendukung rencana Presiden Jokowi membawa pulang anaknya ke Indonesia untuk mengabdi kepada negara.
"Kami selaku orang tua bangga, dan mendukung upaya pemerintah untuk mengajak anak saya pulang kampung dan mengabdi kepada bangsanya," kata Abdul Rozaq dikutip dari Antara pada Senin (7/2/2022).
Baca Juga: PBNU Komunikasi Dengan Ainun Najib Soal Permintaan Jokowi
Abdul Rozak bercerita, sejak kecil Ainun memang gemar membaca buku untuk mendapat pengetahuan baru, serta terbiasa tirakat atau upaya spiritual mengendalikan diri untuk mencapai sesuatu.
Tirakat yang dijalankannya adalah puasa Nabi Daud, yakni satu hari puasa dan satu hari tidak, kemudian rutin menjalankan Shalat Tahajud.
Menurut Sang Ayah, anaknya juga memiliki kemauan tinggi terhadap keilmuan. Itu terlihat saat berada di kelas 5 Madrasah Ibtidaiyah (MI) Islamiyah Ganggang Balongpanggang, yakni memiliki rasa penasaran dan rasa ingin tahu yang tinggi.
Baca Juga: Mengintip Gaji Besar Ainun Najib, Kader NU yang Diminta Pulang Jokowi
Ainun belajar langsung ilmu agama dari sang ayah yang juga tokoh agama di Desa Klotok, Kecamatan Balongpanggang. Sejak dini, Ainun juga ditempa sejumlah ilmu pengetahuan.
Setelah lulus dari MI, kata Sang Ayah, Ainun meneruskan pendidikan formal di SMPN 1 Balongpanggang, dan melanjutkan ke SMAN 5 Surabaya, Jawa Timur.
Di SMAN 5 Surabaya, Ainun mampu menorehkan prestasi di bidang teknologi dan informasi (TI), yakni menjadi anggota tim Indonesia dalam Olimpiade Matematika Asia Pasifik 2003, dan meraih honorable mention.
Baca Juga: Jokowi Suruh Bajak Ainun Najib, PBNU Langsung Gerak Cepat Pulangkan Kader NU di Luar Negeri
Lulus dari SMA, dia melanjutkan pendidikan sarjana di Universitas Teknologi Nanyang (NTU), Singapura, dengan jurusan computer engineering.
Di Singapura, Ainun Najib bergabung mewakili NTU dalam perlombaan pemprograman ACM ICPC tahun 2006-2007 bersama dua mahasiswa Indonesia lainnya.
Tim ini menjuarai ACM ICPC level regional Asia di Teheran, Iran (2006), dan ikut bertanding di level dunia di Tokyo, Jepang (2007).
Setelah lulus, ia bergabung dengan IBM Singapura sebagai software engineer dan setelah itu menjabat sebagai konsultan senior.
Baca Juga: TOP3NEWS: Edy Mulyadi Tersangka, Karantina PPLN Jadi 5 Hari, Jokowi Minta PBNU Bajak Ainun Najib
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.