JAKARTA, KOMPAS.TV - Aksi membuang dan menendang sesajen di lokasi erupsi Gunung Semeru oleh orang yang diduga relawan, disesali banyak pihak.
Salah satu yang menyesali aksi yang mendasarkan atas tuntunan agama Islam adalah putri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Alissa Wahid.
Di akun Instagram pribadinya, alissa_wahid, Minggu (9/1/2022), Alissa mengungkapkan tanggapannya.
"Boleh saja kita meyakini bahwa sesajen itu tidak boleh. Yang tidak boleh itu mengambil hak orang lain untuk mengimani hal yang berbeda," tulisnya.
Yang membahayakan dari perilaku membuang dan menendang sesajen, kata Alissa, adalah sikap menang-menangannya itu.
Baca Juga: Polda Jatim Bentuk Tim Kejar Pria yang Tendang Sesajen di Gunung Semeru dan Pengunggah Videonya
"Gampang sekali meningkat jadi menindas orang lain dan kelompok lain, atas nama kebenaran yang diyakininya."
Alissa mengingatkan bahwa negeri ini, nusantara, merupakan milik bersama, bukan milik kelompok tertentu saja. Sehingga tidak ada yang memiliki hak mutlak tanpa batas.
"Adilkah kita memaksakan kemauan kita pada orang lain?" tanya Alissa.
Menurutnya, membenci saudara sebangsa saja sudah merupakan hal yang salah, apalagi mengambil hak saudara sebangsa yang sudah dijamin konstitusi.
Alissa pun mengutip Surat Al-Maidah ayat 8 yang termaktub dalam Al-Qur'an.
"Padahal tuntunan Al-Qur'an sudah jelas, 'Janganlah kebencianmu kepada satu kaum mendorongmu berlaku tidak adil'."
Baca Juga: Kemenag Tanggapi Aksi Seorang Pria yang Buang Sesajen di Wilayah Erupsi Gunung Semeru
Sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan seorang pria membuang dan menendang makanan yang diduga sesajen di lokasi erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur, viral di media sosial.
Akun Twitter @Setiawan3833 yang mengunggah video tersebut menjelaskan, makanan yang dibuang adalah sajen dari tradisi Ruwatan warga Sumbersari, Lumajang.
Tradisi Ruwatan dilakukan warga untuk memohon keselamatan dari bencana usai erupsi Gunung Semeru.
Video tersebut sudah ditonton lebih dari 1 juta kali dan dibagikan ulang sebanyak lebih dari 5 ribu kali.
"Janganlah berlaku sombong dengan tidak menghormati kearifan lokal, adat dan budaya lainnya. Kejadian di Sumbersari, Lumajang," tulis akun tersebut dikutip Kompas TV, Minggu (9/1/2022).
Menanggapi video viral tersebut Bupati Lumajang Thoriqul Haq menyayangkan aksi pria yang membuang sajen tersebut.
Thoriqul menyayangkan aksi tersebut dan menyebut pria itu arogan dan memicu perselisihan keyakinan.
Kepada polisi dan relawan, Thoriqul meminta untuk mencari pria tersebut dan melakukan klarifikasi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.