PONTIANAK, KOMPAS TV - Ihsan Adhlan Hakim dan Putri Wahyuni merupakan dua dari 62 penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dengan rute Jakarta-Pontianak yang dinyatakan hilang kontak sejak Sabtu (9/1/2021) sore.
Keduanya diketahui merupakan pasangan suami istri yang baru saja melangsungkan akad nikah pada akhir tahun 2020.
Mereka terbang ke Pontianak, Kalimantan Barat, untuk menggelar acara ngunduh mantu. Sebab, seluruh keluarga besar sang pria, Ihsan, mayoritas berada di kota Pontianak.
Baca Juga: Sriwijaya Air Akan Fasilitasi Keluarga Korban yang Ingin ke Jakarta
"Rencananya Sabtu depan ini acara ngunduh mantu di Gedung PCC," kata Arwin Amru Hakim, adik kandung Ihsan, saat ditemui di Posko Crisis Center Gedung Graha Chandra Dista Wiradi, Bandara Internasional Supadio Pontianak, Sabtu (9/1/2021), seperti dikutip dari Kompas.coma.
Arwin mengonfirmasi, bahwa di dalam pesawat Sriwijaya Air yang hilang kontak tersebut ada kakaknya Ihsan dan Putri.
"Di dalam pesawat itu ada abang saya dan istrinya," ujar Arwin.
Arwin mengatakan, di rumah orang tuanya saat ini tengah melakukan doa bersama untuk keselamatan Ihsan dan istrinya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Perintahkan KNKT Lakukan Penyelidikan Insiden Sriwijaya Air
"Buat abang dan kakak ipar. Semoga diberikan keselamatan dan yang terbaik bagi Allah," ujar Arwin.
Diberitakan, Badan SAR Nasional (Basarnas) melanjutkan proses pencarian di titik yang diduga lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada hari ini, Minggu (10/1/2021).
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito mengatakan, pihaknya akan melakukan tiga metode pencarian, yakni di udara, pemukaan laut, dan bawah permukaan laut.
Baca Juga: Sebelum Berangkat Naik Sriwijaya Air, Angga Video Call Orang Tua Kasih Lihat Anaknya yang Baru Lahir
"Kami mencari dengan di atas permukaan laut dengan menggunakan helikopter dari TNI AU, satu lagi dari Basarnas," ucap Bagus Posko SAR Terpadu Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Tanjung Priok, Minggu.
Untuk metode di permukaan laut, Basarnas menggunakan kapal TNI. "Untuk di bawah permukaan laut, kita menggunakan kapal-kapal yang mempunyai perlengkapan zona, di antaranya KRI Rigel yang diberikan bantuan dari Pangloma TNI," ujar Bagus.
Seperti diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang pada Sabtu sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.
Baca Juga: Panglima TNI: KRI Rigel Sudah Menemukan Sinyal Pesawat Sriwijaya Air SJ182
Pesawat tersebut mengangkut 62 orang. Rinciannya, 46 penumpang dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi. Serta terdapat 6 kru aktif pesawat.
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sempat keluar jalur penerbangan, yakni menuju arah barat laut pada pukul 14.40 WIB.
Pihak Air Traffic Controller (ATC) kemudian menanyakan pilot mengenai arah terbang pesawat. Namun, dalam hitungan detik, pesawat dilaporkan hilang kontak.
Baca Juga: Ditemukan Diduga Bagian Tubuh Manusia di Lokasi Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.