JAKARTA, KOMPAS.TV – Berikut ini merupakan fakta-fakta yang mengiringi kegagalan timnas asuhan Shin Tae-yong usai dikalahkan Thailand dan gagal melaju ke final SEA Games 2021.
Duel semifinal SEA Games 2021 antara Indonesia vs Thailand itu sendiri berakhir antiklimaks bagi timnas.
Bermain di Stadion Thien Truong, Nam Dinh, Vietnam, Kamis (19/5/2022), Indonesia vs Thailand harus berakhir dengan skor 0-1 untuk kemenangan Tim Gajah Perang.
Padahal, kedua tim bermain sama kuat selama waktu normal. Tetapi, Thailand mampu cetak gol lewat Weerathep Pomphun pada menit 94.
Hasil itu tidak berubah hingga peluit panjang dibunyikan. Sebuah hasil yang menyebalkan tentu saja, khususnya bagi suporter Indonesia yang berharap emas bisa dibawa pulang ke Indonesia.
Apalagi, asa mendapatkan emas membumbung tinggi melihat performa timnas di SEA Games 2021 dan mengacu pada keberhasilan di timnas senior saat AFF lalu. Dua tim itu sama-sama diasuh oleh Shin Tae-yong.
Baca Juga: SEA Games 2021: Shin Tae-yong Sebut Absennya Elkan Baggott Pengaruhi Timnas Indonesia U23
Kegagalan timnas U23 bakal menambah panjang puasa timnas di gelaran SEA Games. Indonesia kali terakhir merebut emas pada tahun 1991 di SEA Games Manila, Filipina.
Total, Indonesia sudah berpuasa selama 31 tahun untuk emas
Waktu itu, timnas diasuh pelatih asal Rusia Anatoli Polosin dan menghancurkan Thailand di final. Tim yang sama menggagalkan timnas dapat emas SEA Games.
Baca Juga: Jerit Hati Suporter Usai Timnas Gagal ke Final SEA Games: Ngotot Boleh, Emosi Jangan!
Kegagalan timnas U23 di SEA Games ini adalah penurunan prestasi. Betapa tidak, di gelaran SEA Games sebelumnya, Garuda Muda justru bisa mencapai final.
Pada SEA Games 2019, anak asuh Indra Sjafrie mampu melenggang sampai final, tetapi gagal menggondol emas setelah dikalahkan Vietnam 3-0 tanpa balas.
Terima kasih sudah berjuang, Garuda Muda.
— PSSI (@PSSI) May 19, 2022
Fokus tuntaskan laga akhir!#KitaGaruda #MeraihImpian #TimnasDay pic.twitter.com/Lqbe2jpve3
Mental pemain timnas benar-benar diuji saat melawan Thailand di semifinal ini. Betapa tidak, ketika skor 1-0 dan kalah, justru para pemain timnas ricuh.
Bayangkan saja, ada 3 kartu merah melayang. Masing-masing diterima oleh Firza Andhika, Ricky Kambuaya dan Rahmat Irianto.
“Provokasi dari pemain lawan memang menyebalkan, tapi ya mental pemain timnas harusnya tidak begitu, apalagi senior,” papar Ignatius Indro, Ketua Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) kepada KOMPAS TV, Kamis (19/5/2022).
Baca Juga: Jerit Hati Suporter Usai Timnas Gagal ke Final SEA Games: Ngotot Boleh, Emosi Jangan!
Alexander Polking, pelatih Thailand, sekali lagi mengalahkan Shin Tae-yong. Pada final AFF lalu, ia mengalahkan STY di final dengan agregat 6-2 dan membuat timnas jadi kolektor final AFF terbanyak, yakni 6 kali.
Kini, Alexander Polking mengalahkan STY lagi di SEA Games 2021.
Pertanyaan ini selalu menyeruak dan tentu saja sulit menemukan jawaban pastinya. Namun, satu kesamaan keduanya adalah, baik Shin Tae-yong maupun Luis Milla sama-sama gagal di semifinal SEA Games.
Luis Milla gagal saat timnas dikalahkan Malaysia di SEA Games 2017 lalu. Sedangkan Shin Tae-yong menjadikan Indonesia kembali berpuasa emas SEA Games 2021 setelah menunggu selama 31 tahun.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.