“Dikasih pelatihan dululah sedikit biar kita tahu ilmunya, marshal itu apa,” ujarnya.
Sebab selama ini, menurutnya, para marshal tak dibekali dengan pelatihan, terutama pelatihan praktik yang cukup.
Para marshal yang bertugas hanya dikumpulkan untuk diberi pengarahan tentang fungsi dan tugas marshal yang kurang jelas.
“Waktu itu kita sempat dikumpulkan di lapangan parkir sirkuit, lalu diberi pengarahan tentang apa itu marshal. Tapi waktu itu, pengarahannya kurang jelas, karena diberikan sekaligus ke 250 orang marshal, dan yang memberi pengarahan ndak pakai pengeras suara,” urai Wardi menjelaskan dengan logat Sasak yang kental.
“Jadinya ya ndak semua terdengar dengan jelas.”
Baca Juga: Disebut Jadi Faktor IATC 2021 Ditunda, Siapa Itu Marshal, Apa Saja Tugasnya?
Pelatihan yang cukup, menurut Wardi, amat penting agar para marshal yang terdiri dari para putra daerah seperti dirinya dapat bertugas dengan baik, profesional dan tak lagi disepelekan.
“Harus segera dikasih pelatihan sebelum WSBK (World Superbike), MotoGP besok. Supaya bisa kita tahu ilmu-ilmu marshal, biar tidak disepelekan lagi, kan,” ujarnya serius.
Selain itu, dengan bekal pelatihan yang cukup, ia juga berharap agar para marshal Indonesia dapat bekerja dengan profesional, sehingga tak perlu mendatangkan marshal dari luar negeri.
“Saya pingin sih kita dilatih supaya tidak perlu mendatangkan marshal luar, khusus untuk warga lokal sendiri yang jadi marshal. Pemerintah harus segera memberikan pelatihan khusus buat marshal,” pungkasnya berharap.
Baca Juga: Hina Marshall Sirkuit Mandalika, Dyan Dilato Resmi Mundur dari MGPA
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.