Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
KOMPAS.TV - Sejumlah dokter meninggal dunia Sabtu, 4 April kemarin.
IDI juga menyatakan, selain sejumlah dokter meninggal, satu dokter dinyatakan positif Covid-19, dan dua dokter lainnya masih berstatus pasien dalam pengawasan, atau PDP.
Sehari berikutnya, Minggu, 5 April 2020, dokter yang meninggal dunia, kembali bertambah.
Belum diketahui penyebab kematiannya.
Namun, sebelum meninggal, dokter tersebut sedang menangani kasus Corona.
Dalam video berdurasi singkat yang diterima oleh tim KompasTV, Ketua Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia, Adib Khumaidi, menyebut kedua dokter IDI yang berstatus PDP ini, masih menunggu hasil swab.
Selain itu, ada tenaga kesehatan lain, yang juga berstatus orang dalam pemantauan atau ODP, dan sedang mengisolasi diri, di ruang pelayanan yang disediakan oleh rumah sakit.
Ikatan Dokter Indonesia, menyatakan, banyaknya tenaga kesehatan yang terjangkit Covid-19 juga akibat ketersediaan alat pelindung diri atau APD yang masih kurang, dibanding jumlah petugas yang ada.
Berdasarkan data Ikatan Dokter Indonesia, saat ini, tim medis masih banyak menggunakan cara alternatif untuk melindungi dirinya, seperti menggunakan jas hujan, karena APD yang terbatas.
Ini terutama dilakukan oleh tenaga kesehatan di rumah sakit dan puskesmas di daerah, klinik, dan rumah sakit swasta.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.