Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
JAKARTA, KOMPASTV - Masyarakat di Pulau Natuna tidak perlu takut untuk ikut terinfeksi Virus Corona, sebab virus ini tidak terbang hingga ratusan meter.
Ketua Institut Biologi molekuler Eijkman Profesor Amin Soebandrio menjelaskan langkah pemerintah untuk mengisolasi WNI dari Provinsi Hubei, China di sebuah tempat di Natuna sudah tepat.
Proses isolasi ini untuk memisahkan WNI yang datang dari endemi Virus Corona dengan masyarakat dapat meminimalisir dampat penyebaran virus.
Baca Juga: Lokasi Observasi Kesehatan Bagi WNI dari Wuhan di Natuna
Menurut Amin, jarak tempat karantina dengan lingkungan masyarakat pun tak perlu jauh. Sebab virus tidak terbang hingga ratusan meter.
"Yang penting ada ruangan yang bisa kita pisahkan dari masyarakat dan jaraknya tidak perlu jauh-jauh amat karena penularan itu paling jauh 2 meter jadi virusnya tidak beterbangan kemana-mana," ujar Amin saat berbincang dengan KompasTV di kantornya Sabtu (1/2/2020).
Amin menambahkan meski tergolong baru sifat coronavirus tidak seperti penyebaran virus Flu Burung atau wabah Tuberkulosis yang dapat terbang jauh.
Menurut Amin, penyebaran antar manusia dengan manusia dari Virus Corona hanya berjarak 2 meter. Itu pun jika seseorang kontak langsung atau terkena percikan air liur dari pasien terjangkit Corona. Bahkan dari kasus yang ada, penyebaran virus hanya kepada orang serumah atau lingkungan terdekat.
Baca Juga: Menlu Retno: WNI Hubei Dalam Kondisi Sehat
"Buat masyarakat yang paling penting memahami bagaimana virus itu ditularkan, yakni lewat percikan air liur. Ini kan mentalnya 2 meteran, tetapi itu sudah cukup untuk menularkan satu orang ke orang lainnya. Kalau kita pakai masker tidak 100 persen terlindungi kalau jatuh ke mata tetap saja bisa tertular," ujar Amin.
"Selama masyarakat tidak kontak langsung tidak masalah," imbuhnya.
Proses Karantina
Pemerintah telah menyiapkan Hanggara di Pangkalan Udara Raden Sadjad di Pulau Natuna sebagai tampat karantina WNI dari Provinsi Hubei, China, daerah pertama kali kemunculan Virus Corona.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan jarak hanggar dengan pemukiman penduduk berkisar 5 hingga 6 kilometer.
Rencananya sebanyak 241 WNI dari sejumlah titik di Hubei ditambah tim evakuasi serta kru pesawat akan tiba di Natuna pada Minggu (2/2/2020).
Baca Juga: Evakuasi WNI, Perpindahan Antar Pesawat Saat di Batam Akan Dilakukan Secepat Mungkin
Sebelum kembali ke tanah air, para WNI ini melewati tes kesehatan. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menegaskan WNI yang kembali ke tanah air dalam keadaan sehat. Artinya 241 WNI tersebut bukan suspect atau terduga terjangkit Virus Corona.
Pada Sabtu (1/2/2020) pukul 19.00 waktu setempat, pesawat Batik Air sudah tiba Bandara Internasional Tianhe, Wuhan. Waktu kedatangan pesawat penjemput ini tepat seperti yang dijadwalkan. Perjalanan pesawat penjemput yang dilepas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Wuhan memakan waktu 6 Jam.
Proses karantina WNI yang kembali ke Indonesia merupakan protokol kesehatan yang direkomendasaikan organisasi kesehatan dunia (WHO). Negara lain juga melakukan hal yang sama.
Baca Juga: [FULL] Menkes Pastikan WNI Yang Dipulangkan, Sehat
Sebelum ke Natuna, WNI yang dijemput akan singgah di Bandara Hang Nadim, Batam. Sebelum pindah pesawat mereka akan menjalani tes kesehatan dengan cek suhu tubuh. Suhu tubuh yang melebihi 38 derajat celcius akan dirujuk ke rumah sakit di Kota Batam untuk menjalani perawatan di ruang isolasi.
Sebaliknya jikas suhu tubuh dibawah angka yang ditentukan, para WNI ini akan menjalani proses karantina selama lebih dari 14 hari atau masa inkubasi virus dalam tubuh.
Perpindahan penumpang pesawat juga tidak dilakukan di ruang kedatangan bandara melainkan di lokasi tempat turunnya pesawat. TNI sudah menyiapkan tiga pesawat untuk WNI ke Natuna.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.