JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, menegaskan pentingnya pendekatan berbasis kearifan lokal dalam menyusun menu makan bergizi gratis.
Ia menyebutkan bahwa serangga seperti belalang dan ulat sagu bisa menjadi sumber protein yang dipertimbangkan di wilayah tertentu.
Katanya, protein dari serangga hanyalah salah satu contoh, bukan standar yang diberlakukan secara nasional.
Kemudian, komposisi gizi dalam program makan bergizi gratis sangat bergantung pada potensi sumber daya dan kebiasaan makan lokal di setiap daerah.
"Mungkin saja ada satu daerah yang suka makan serangga, belalang, ulat sagu, bisa jadi bagian protein," ujar Dadan saat menghadiri Rapimnas PIRA Gerindra di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (25/1/2025).
Baca Juga: Hasil Survei Litbang Kompas: 66,8 % Publik Puas dengan Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran
"Tapi itu contoh bahwa Badan Gizi ini tidak menetapkan standar menu nasional, tetapi menetapkan standar komposisi gizi. Nah, isi protein di berbagai daerah itu sangat tergantung potensi sumber daya lokal dan kesukaan lokal. Jangan diartikan lain ya," paparnya dikutip dari Kompas.com.
Ia menambahkan, jika suatu wilayah memiliki sumber protein yang melimpah seperti telur atau ikan, maka bahan tersebut dapat menjadi komponen utama dalam menu bergizi gratis.
"Karena kalau di daerah yang banyak telur, ya telur lah mungkin mayoritas. Yang banyak ikan, ikan lah yang mayoritas, seperti itu," tambahnya.
Dadan juga mencontohkan bagaimana masyarakat di Halmahera Barat biasa mengonsumsi singkong dan pisang rebus sebagai sumber karbohidrat. Keragaman pangan semacam ini menjadi salah satu elemen yang dapat diakomodir dalam program makan bergizi gratis.
"Kami tidak menetapkan standar menu nasional, tetapi menetapkan standar komposisi gizi," tegas Dadan.
Program makan bergizi gratis yang dirancang oleh Badan Gizi Nasional bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi berdasarkan keunikan tiap daerah.
Baca Juga: Update Kondisi Banjir di Landak Kalimantan Barat di Hari Keempat, 20 Ribu Warga Terdampak
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.