Kompas TV nasional peristiwa

Kunjungi Lokasi Longsor Pekalongan, Kepala BNPB Singgung Kebakaran Glodok: Jangan Bohong sama Istri

Kompas.tv - 22 Januari 2025, 17:08 WIB
kunjungi-lokasi-longsor-pekalongan-kepala-bnpb-singgung-kebakaran-glodok-jangan-bohong-sama-istri
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto saat meninjau lokasi tanah longsor di Kecamatan petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (22/1/2025). (Sumber: Tangkapan layar)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Vyara Lestari

PEKALONGAN, KOMPAS.TV – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayjen Suharyanto, menyinggung kebakaran Glodok Plaza saat meninjau lokasi tanah longsor di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (22/1/2025).

Menurutnya, berdasarkan informasi terakhir yang diterima, jumlah korban meninggal yang sudah ditemukan sebanyak 20 orang.

“Hari kedua kami mendapat laporan, saya langsung ke posko, 20 yang meninggal dunia sudah ditemukan. Masih ada tujuh (yang hilang). Informasinya ada delapan, tapi (ternyata) satu sudah ditemukan kembali ke rumah keluarganya,” kata dia, dikutip dari Breaking News Kompas TV.

Hal itu, kata dia, hampir sama dengan yang terjadi pada korban kebakaran di Glodok Plaza beberapa hari lalu. Ia pun berpesan agar masyarakat selalu jujur saat berpamitan pada keluarga agar keluarga tak kebingungan.

Baca Juga: Relawan Sebut Jumlah Korban Tewas Longsor Pekalongan yang Ditemukan Sudah 20 Orang

“Ini sama (seperti) kasus kebakaran di Glodok itu. Ada seorang bapak-bapak yang izin ke istrinya ke luar kota, tapi ternyata jadi salah satu korban di Glodok. Nah, itu biasa (terjadi) di bencana. Makanya bapak-bapak jangan bohong sama istri,” pesannya.

Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan harapan agar para petugas betul-betul mencari korban yang masih hilang.

“Tadi saya tanya Pak Dandim juga, sudah ada 600 orang Satgas, tolong betul-betul dicari sampai ketemu tujuh (orang yang hilang) itu. Sumber dayanya nanti BNPB dukung. Biasanya saya dengan Basarnas sudah seiring sejalan.”

“SOP-nya dari Basarnas itu tujuh kali 24 jam. Ini kan baru dua kali 24 jam, masih ada lima hari. Tetapi kalau sampai hari keenam belum ditemukan, tolong ditanya ke keluarganya,” lanjut Suharyanto.

Jika pihak keluarga sudah menyatakan ikhlas dan rela, maka pencarian boleh dihentikan. Tetapi jika pihak keluarga belum merelakan, maka pencarian harus dilanjutkan hingga ketemu.

“Keluarga yang tujuh itu, yang masih hilang itu, tolong ditanya, kalau memang mereka sudah ikhlas, sudah merelakan, baru boleh dihentikan pencarian sampai hari ketujuh,” tuturnya.

Baca Juga: Usaha Pencarian Korban Longsor Pekalongan BNPB Ungkap Akses Putus dan Lumpur Jadi Kendala

“Tetapi kalau keluarganya tetap minta dicari sampai ketemu, ya kita harus cari,” tekannya.

Ia mengatakan, hal itu  sejalan dengan perintah Presiden RI Prabowo Subianto, bahwa aparat harus berusaha semaksimal mungkin untuk kepentingan rakyat.

“Terkait SOP dengan Basarnas, kalau memang tujuh hari, biasanya kita koordinasi, hari kedelapan dan seterusnya BNPB yang biayai,” tambahnya.


 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x