Dia tak ingin pemerintah hanya memindahkan warga tanpa adanya solusi jika nantinya benar-benar dipindah dari lokasi tersebut.
"Boleh saja dipindahin kalau memang dijamin sama fasilitas yang bener gitu kan. Tapi jangan ngomong doang aja," ujarnya.
Warga lainnya yakni Rohani (49) mengaku bersedia dilakukan relokasi, asalkan pemerintah dapat mencarikan tempat lain asal bukan rusun.
"Ya, di mana saja (relokasinya), asal jangan di rusun," kata Rohani saat berbincang dengan Kompas.com, Minggu (5/3).
"Kalau rusun, kesannya tertutup, enggak suka, enggak lihat matahari. Kalau saya mah sukanya lingkungan, biar pun kecil tapi lingkungan (permukiman) gitu."
Diberitakan sebelumnya, Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara mengalami kebakaran pada Jumat (3/3/2023) malam.
Lokasi depo yang dekat dengan permukiman warga membuat api juga membakar rumah-rumah warga. Peristiwa tersebut juga mengakibatkan belasan orang meninggal dunia.
Terkait kejadian ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan Menteri BUMN Erick Thohir dan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk segera mencari solusi.
Kepala Negara membuka dua opsi, yakni merelokasi warga di sekitar Depo Pertamia Plumpang yang berada di wilayah Tanah Merah atau relokasi Depo Pertamina.
"Bisa saja Plumpangnya (Depo Pertamina Plumpang, -red) yang digeser ke reklamasi, atau penduduknya yang digeser ke relokasi," kata Jokowi saat meninjau langsung posko pengungsian warga terdampak kebakaran tersebut, Minggu (5/3).
"Terutama karena ini memang zona yang bahaya, tidak bisa lagi ditinggali, tetapi harus ada solusinya."
Baca Juga: Presiden Jokowi Sebut Lokasi Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Zona Bahaya: Tak Bisa Lagi Ditinggali
Sumber : Kompas TV/Kompas.com/Tribunnews.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.