"Itu ada tanda-tanda ada malware yang bekerja di handphone kita. Jadi dia ini bekerja di belakang layar," ujar Pratama.
Pratama menjelaskan, salah satu cara untuk menghilangkan malware adalah dengan melakukan factory reset.
Factory reset adalah proses mengembalikan ponsel ke pengaturan pabrikan atau kondisi ketika ponsel pertama kali dikeluarkan dari kotak.
Sebelum melakukan factory reset, data yang ada di ponsel harus dicadangkan ke perangkat lain.
Baca Juga: Waspada, Ini 35 Aplikasi yang Bisa Sisipkan Malware Berbahaya di Android
Namun, sambung Pratama, perlu diingat juga, ada beberapa malware yang masuk ke electronic erasable programmable memory atau EEPROM, bukan ke tempat penyimpanan ponsel.
Meski sudah melakukan riset pabrik, malware tetap ada dan tidak hilang. Cara terbaik adalah dengan mengganti handphone.
"Tapi APK (android package kit) yang digunakan untuk RAT (remote administrator tool) ini kita factory reset, malware-nya bisa hilang," ujar Pratama.
Pratama menambahkan, sebelum perangkat terkena aplikasi modifikasi untuk penipuan online, perlu ada antisipasi.
Pertama, memperbarui sistem operasi yang ada di ponsel. Kedua, jangan mengunduh aplikasi dari pihak ketiga selain di apps store atau Google Play.
Ketiga, dan yang paling penting, tidak mengklik link atau tautan sembarangan.
"Haram hukumnya itu mengklik link sembarangan. Kalau ada link, lebih baik ketik di browser untuk mencari informasinya, jangan mengklik link-nya. Karena banyak malware yang dia tidak butuh izin pengguna. Jadi begitu kita klik, tiba-tiba terpasang," ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.