Hal itu juga menyebabkan kepadatan lalu lintas berupa kemacetan hingga 3km di beberapa lokasi bencana. Pada akhirnya menghambat penyaluran bantuan serta menghambat evakuasi korban gempa menuju rumah sakit.
Diberitakan Kompas TV sebelumnya, unggahan video berupa keluhan terkait bantuan pangan yang diterima korban gempa Cianjur mayoritas makanan instan berupa mi viral di media sosial.
Video tersebut menampilkan suasana tenda pengungsian korban gempa Cianjur yang sedang gerimis dan ditimpa teks berupa keluhan tersebut.
"Bantuan kebanyakan XXXXX (mi instan), gimana dengan lambung mereka ya Allah," tulis pengunggah dalam video di TikTok tersebut.
Namun, video tersebut kemudian ditanggapi oleh sejumlah pengguna TikTok lain. Beberapa besar mengatakan unggahan tersebut membuat nama Cianjur tercoreng akibat komentar tersebut.
Baca Juga: Polisi Berlakukan Buka Tutup Jalur Menuju Lokasi Bencana Gempa Cianjur
"Semua orang Cianjur kalian salahkan dan kalian olok-olok, padahal belum tentu orang Cianjur menolak dikasih mi dan mereka selalu menerima dengan baik apa pun yang didonasikan," kata pengguna lain.
"1 oknum yang bikin kesalahan, Kota Cianjur yang kalian bawa-bawa," lanjut dia.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto menjelaskan pihaknya membantah bantuan pangan yang dibagikan kebanyakan berupa mi instan.
Suharyanto menegaskan bantuan yang diberikan pada korban beraneka ragam dan tak mi instan belaka.
"Enggak juga. Lihat saja ke gudang, macam-macam kok," jelasnya dikutip dari Kompas.com, Senin (28/11/2022).
Ia juga tak segan mengajak untuk mengunjungi kondisi gudang yang akan disalurkan pada korban.
Sumber : Kompas.com, Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.