JAKARTA, KOMPAS.TV - Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Adian Napitupulu menguji pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tentang gunting pita infrastruktur pemerintahan Presiden Joko Widodo.
"Kita uji apakah pernyataan AHY itu kebenaran atau kebohongan," kata Adian melalui keterangan tertulis kepada KOMPAS.TV, Minggu (18/9/2022).
"Kita ambil contoh tiga jenis infrastruktur, semoga contoh ini cukup mewakili. Sebagai alat ukur awal kapan pembangunan, kita gunakan dari tahap konstruksi dimulai," imbuhnya.
Pertama, Andian menyebut tentang jalan tol yang dibangun Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di periode 2005 hingga 2014.
"Mulai dari konstruksi hingga gunting pita total 189,2 km," ungkapnya.
Kemudian, lanjut dia, konstruksi jalan tol yang dimulai oleh pemerintahan SBY tapi diselesaikan oleh Presiden Jokowi total ada 222 km.
"Kalau total panjang jalan tol yang dimulai era Jokowi tahun 2015 hingga nanti 2023 total sepanjang 2.290 km," jelasnya.
Baca Juga: Adian Pertanyakan Data AHY soal 70 Persen Proyek SBY Diresmikan Jokowi, Begini Jawaban Demokrat
Kedua, Andian menyebutkan data terkait infrastruktur bandara di Indonesia.
Ia menyebut, pada akhir 2014 SBY telah menyelesaikan 24 bandara yang sebagian besar sudah dikerjakan oleh Presiden Megawati Soekarnoputri.
"Jadi SBY hanya meneruskan sebagian lalu ikutan gunting pita, bukan membangun seluruhnya dari awal," terangnya.
Ia melanjutkan, Jokowi menyelesaikan tujuh bandara yang ground breaking (peletakan batu pertama) dilakukan oleh Presiden SBY, yaitu Kertajati, Tebelian, Muara Teweh, Buntukunik, Morowali, Miangas, dan Namniwel.
"Adapun Bandara yang konstruksinya dimulai oleh Jokowi sejak 2015 dan akan selesai 2023 total ada 31 bandara," imbuhnya.
Baca Juga: Demokrat: Pernyataan Adian Napitupulu adalah Penyesatan Logika
Ketiga, Andian menyampaikan data terkait pembangunan bendungan di Indonesia.
"Beberapa bendungan dimulai konstruksinya tahun 2014, beberapa bulan sebelum masa jabatan SBY berakhir, seperti Bendungan Tentip, Raknamo, Logung, Gondang, dan Pidekso," sebut dia.
Presiden SBY, ujar Andian, mungkin hanya sempat melakukan seremoni peletakan batu pertama di lima bendungan tersebut.
"Ya kira-kira bermodal satu sak semen dan beberapa buah batu saja. Kenapa demikian? Karena memang masa jabatan SBY di tahun 2014 secara konstitusional hanya 10 bulan saja," ujarnya.
Lalu, lanjut dia, SBY berperan cukup besar dalam pembangunan sekitar 13 bendungan yang tidak selesai.
"Kira kira ada 13 bendungan saja. Itu pun penyelesaiannya tetap di tangan Jokowi," tulisnya.
Baca Juga: Demokrat Respon Wacana Anies-AHY untuk Pemilu 2024: Kami akan Pelajari Sungguh-sungguh
Ia juga menyinggung jumlah bendungan yang konstruksinya dibangun pada periode Presiden Jokowi dan selesai di periode yang sama.
"Dalam data saya dari 2015 hingga nanti 2023 total ada 39 bendungan, sementara empat lagi diresmikan tahun 2025 bonus bagi pemerintahan berikutnya," kata Andian.
Ia pun menyebut pernyataan AHY sebagai hoaks atau kebohongan jika merujuk pada data yang ia miliki.
"Semoga tiga jenis infrastruktur ini cukup menjadi bukti bahwa pernyataan AHY itu tidak benar, atau kalo istilah sekarang menurut definisi versi KBBI dan Wikipedia, kebohongan itu sesuai dengan definisi hoaks," kata dia.
Ia pun menyebut akan menyampaikan data terkait infrastruktur lain jika AHY masih butuh data.
"Nanti saya akan sampaikan yang sudah dibangun Jokowi mulai dari 316.590 km jalan desa, 1.597.529 meter jembatan desa, 1.474.544 unit air bersih desa, 501.054 unit Irigasi desa," ungkapnya.
Ia juga menawarkan data infrastruktur lain terkait jalan nasional nontol, infrastruktur limbah, listrik, telekomunikasi, minyak, gas bumi, olah raga, pariwisata, dan perumahan rakyat sesuai Perpres Nomor 38 Tahun 2015.
Baca Juga: Sekjen PDIP: Multipartai tak Memungkinkan Suara Parpol Naik 300 Persen seperti Demokrat pada 2009
"Atau kalau AHY tertarik saya juga bisa sampaikan data terkait seribu lebih unit rusun yang karena mangkrak lalu jadi seram tapi bisa sukses untuk tempat shooting Pengabdi Setan," ujarnya.
Andian mengaku merasa kasihan kepada AHY ketika membaca pernyataan putra sulung SBY itu terkait gunting pita infrastruktur.
"Bagaimana tidak, setelah berhenti dari TNI di usia muda lalu gagal menjadi Gubernur DKI, sekarang justru menyampaikan data yang salah tentang klaim infrastruktur," ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.