Bukan hanya karena merupakan negara dengan mayoritas muslim yang besar, juga karena peradaban dan budaya masyarakatnya tetap memelihara harmoni di tengah perbedaan.
Menurut Al Issa, peradaban dan budaya Indonesia yang memperkuat harmoni sangat dibutuhkan dalam rangka mencari jalan keluar dari berbagai masalah berat yang dihadapi dunia Islam secara keseluruhan.
Al Issa juga menyambut baik kunjungan Ketua Umum PBNU dan rombongan.
Baca Juga: Indonesia Apresiasi Semua Menteri Luar Negeri Negara-Negara G20 Hadir di Bali
Nahdlatul Ulama disebut sebagai mitra Liga Muslim Dunia, dalam kapasitasnya sebagai organisasi keislaman yang besar dan penting, yang beranggotakan lebih dari seratus dua puluh juta orang.
Ketua Umum PBNU Gus Yahya mengapresiasi sambutan hangat yang diberikan Al Issa. Gus Yahya menilai, kesediaan Rabithah Alam Islami dalam R20 akan membawa angin segar bagi Indonesia.
"Peran Rabithah Alam Islami sangat penting sekali. Karena Liga Muslim Dunia memiliki jaringan luas di dunia Islam khususnya di kalangan para ulama. Rabithah Alam Islami juga didukung dengan kuat oleh kerajaan Saudi Arabia. Dengan ikut sertanya Rabithah Alam Islami dalam agenda ini, maka akan ada akselerasi yang signifikan dalam dunia Islam," ujar Gus Yahya.
Adapun pertemuan hangat antar tokoh besar dunia Islam tersebut digelar di kantor Liga Muslim Dunia yang terletak di kawasan Jedda Road, Makkah, Arab Saudi.
Baca Juga: 4.765 jemaah Haji Mulai Dipulangkan 15 Juli, Begini Prosedur Kesehatan yang Dilakukan Kemenkes
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.