Padahal, kata Gilbert, cerucuk tidak akan bertahan lama dan penurunan jalan pun bakal terjadi.
“Itu sangat berbahaya dengan mobil berkecepatan 200 hingga 300 kilometer per jam” ungkapnya.
Menurutnya, situasi ini pun akan membuat sirkuit Formula E membutuhkan biaya perawatan yang tinggi karena kualitas jalannya akan terus membutuhkan perbaikan.
“Setiap kali ada perhelatan selalu diperbaiki dan kemudian selain kualitas yang menurun akan terjadi pembengkakan biaya itu,” paparnya.
Baca Juga: Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Optimis Pengerjaan Sirkuit Formula E Selesai Pada Akhir April Nanti
Karena itu, dia menyesalkan ketika akhirnya Jakpro meminta tambahan Rp10 miliar untuk pengerjaan jalan tersebut.
“Ini kan sebenarnya uang rakyat (yang digunakan). Kalau dikatakan tidak ada APBD, itu omong kosong,” serunya.
Sebelumnya Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan bengkaknya anggaran pembangunan sirkuit Formula E di Ancol dari Rp50 miliar menjadi Rp60 miliar masih on budget (sesuai anggaran).
Riza juga merespons penambahan anggaran pembangunan sirkuit Formula E yang naik Rp10 miliar.
“Iya, insyaallah masih on budget kalau budget nanti detailnya ditanyakan Jakpro,” ucap Riza dalam wawancara dengan KOMPAS TV.
Dalam keterangannya, Riza menuturkan, Dirut Jakpro sudah menyampaikan perihal penambahan anggaran untuk pembangunan sirkuit Formula E di Ancol.
Nantinya, kata Riza, sirkuit Formula E itu akan bersifat permanen dan bisa digunakan untuk kegiatan-kegiatan berikutnya.
Oleh karena itu, Jakpro bertanggung jawab untuk membuat sirkuit yang sesuai dengan syarat dan standar yang ditentukan.
“Terkait formula E seperti yang sudah disampaikan oleh Pak Dirut Jakpro memang ada penambahan anggaran dari Rp50 miliar ke Rp60 miliar karena sirkuit itu dibuat permanen jadi dibuat lebih baik dan insyaallah bisa digunakan untuk kegiatan-kegiatan berikutnya dan lainnya,” ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.