Karena itu, Ahmad Doli berharap, ibu kota negara yang baru nantinya tidak lagi menghadapi masalah-masalah yang sama seperti yang dihadapi Jakarta.
“Kami dari awal mendorong, pertanyaan pertama salah satu alasan kenapa kita pindah karena Jakarta tidak cukup menampung masalah yang ada,” tukasnya.
Sebelumnya Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad merespons tudingan yang menyebut pembahasan RUU IKN dilakukan secara tergesa-gesa.
Dasco mengatakan pembahasan RUU IKN oleh Panitia Khusus (Pansus) DPR dilakukan secara efisien sehingga berjalan dengan cepat dan lancar.
Baca Juga: Ibu Kota Negara Pindah, Wagub DKI Pastikan Pembangunan di Jakarta Tetap Berjalan
“Sebenarnya pembahasan RUU IKN tidak terlalu tergesa-gesa, namun dilakukan dengan efisien, nanti RUU TPKS (Tindak Pidana Kekerasan Seksual) seperti itu. (Pansus RUU) selama masa reses tetap bekerja,” kata Dasco, Selasa (18/1/2022), sebagaimana dikutip dari Antara.
Dalam keterangannya, Dasco mengungkapkan, pembahasan RUU IKN dilakukan dengan sangat dinamis dan terkadang dibahas bolak-balik dari satu pasal ke pasal lain, karena masih ada perdebatan untuk dicari titik temu.
Termasuk, lanjutnya, terkait catatan Fraksi PKS yang menilai inkonstitusional konsep otoritas sebagai penyelenggara pemerintahan di Ibu Kota Negara.
“Untuk substansi lebih lanjut sebaiknya bisa dilihat oleh masyarakat setelah RUU IKN disahkan menjadi Undang-Undang,” ujarnya.
Sebagaimana telah diberitakan, Rapat Kerja (Raker) Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Ibu Kota Negara (Pansus RUU IKN) DPR RI bersama pemerintah dan DPD RI pada Selasa dini hari telah menyetujui RUU tersebut untuk diproses lebih lanjut dalam pengambilan keputusan Tingkat II dalam Rapat Paripurna DPR RI.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.