JAKARTA, KOMPAS.TV – Kedatangan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di acara hari ulang tahun (HUT) Partai Golkar ke-57 di Jakarta menguntungkan Anies dan Partai Golkar.
Direktur Eksekutif The Political Literacy Institute Gun Gun Heryanto mengatakan, dirinya membaca bahwa kunjungan Anies tersebut merupakan bagian dari strategi memunculkan peluang.
“Kalau saya membaca, ini bagian dari strategi pemunculan peluang. Itu biasanya bersifat aksi reaksi,” tuturnya dalam Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Senin (1/11/2021).
Menurut Gun Gun, Golkar diuntungkan sebagai bagian dari ZOPA strategy atau zona possible agreement, sehingga akan semakin banyak peluang untuk diperbesar, termasuk kehadiran tokoh-tokoh baik di internal Golkar maupun di luar Golkar.
Sementara, Anies tentu akan punya arti tertentu, terutama dalam konteks bicara susunan ke depan.
Baca Juga: Pengamat Nilai Potensi Golkar dan Nasdem Usung Anies Baswedan di Pilpres Cukup Besar
“Karena bagaimanapun dalam konstalasi Pilpres 2024, yang bisa mengusung hanya partai dan gabungan partai politik,” lanjutnya.
Dia menambahkan, ada dua hal yang bisa dibacanya dari kejadian itu. Pertama, soal persepsi. Kedua, soal psikologis.
Soal persepsi, menurutnya adalah yang diangkat oleh media mainstream, dia menyebutnya sebagai rekognisi media, dan perbincangan di media sosial untuk menghidupkan atau diskursus publik soal siapa yang layak dan peluangnya seperti apa.
“Sementara psikologis, itu bicara soal political engagement, di mana hubungannya dengan informasi politik dan ketertarikan politik,” lanjutnya.
Gun Gun juga menyebut, potensi Anies diusung oleh Partai Golkar dan Partai Nasdem cukup besar.
“Saya melihat potensi (diusung oleh Nasdem dan Golkar) itu ada, besar,” ucapnya.
Analisis Gun Gun tersebut bukan tanpa alasan. Gun Gun menilai sejak awal sudah ada komunikasi yang terbuka antara Partai Golkar dan Partai Nasdem, tepatnya sejak pertemuan antara Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto dengan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, beberapa waktu lalu.
Analisis selanjutnya adalah kedekatan antara Partai Nasddem dan Anies Baswedan, yang dinilainya akan menjadi jangkar dari kedua partai.
“Ya, itu jangkar itu akan saling ketemu,” jelasnya.
Sedangkan, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung, yang juga menjadi narasumber dalam acara itu, mengatakan, Partai Golkar sudah memutuskan bahwa calon presiden yang akan diusung adalah Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Baca Juga: Anies Baswedan Pantun Untuk Partai Golkar, Sinyal Pilpres 2024?
Mengenai kedatangan Anies dan membacakan pantun dalam rangka HUT Golkar ke-57 yang diselenggarakan oleh DPD Partai Golkar DKI Jakarta, dia menyebut itu sesuatu yang biasa saja.
“Saya kira kehadiran itu sebagai gubernur, biasa saja, sama dengan dia menghadiri hari ulang tahun partai lain,” ucapnya.
Terkait pantun yang dibacakan Anies dalam kegiatan itu, Doli mengatakan, soal membangun negeri, semua punya tanggung jawab membangun negeri ini.
Dalam rangka membangun negeri ini, pihaknya harus terus melakukan komunikasi, koordinasi, dan sering bertemu.
“Karena makin sering ketemu kan kita banyak yang diperbincangkan untuk kemudian kita banyak tahu tentang masalah-masalah bangsa.”
Meski demikian, dia mengakui kedatangan Anies ke acara HUT Golkar tersebut bisa dimaknai dengan dua juga penafsiran.
Jika ada yang menilai bahwa pertemuan itu dikaitkan dengan agenda tertentu, Doli menyilakan. Tetapi, dia menegaskan, sejauh ini Partai Golkar sudah menetapkan calon presidennya.
“Tadi sudah saya jelaskan, kalau dalam konteks pencalonan presiden, Golkar sudah menetapkan calon presiden Pak Airlangga. Bahwa kemudian kita harus membangun komunikasi dengan siapa saja, ini yang sedang kita lakukan,” urainya.
Doli juga menyebut bahwa Partai Golkar adalah partai politik yang sangat terbuka untuk membicarakan koalisi, serta komunikasi antartokoh yang selama ini disebut sebagai calon presiden atau calon wakil presiden.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.