Analisis selanjutnya adalah kedekatan antara Partai Nasddem dan Anies Baswedan, yang dinilainya akan menjadi jangkar dari kedua partai.
“Ya, itu jangkar itu akan saling ketemu,” jelasnya.
Sedangkan, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung, yang juga menjadi narasumber dalam acara itu, mengatakan, Partai Golkar sudah memutuskan bahwa calon presiden yang akan diusung adalah Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Baca Juga: Anies Baswedan Pantun Untuk Partai Golkar, Sinyal Pilpres 2024?
Mengenai kedatangan Anies dan membacakan pantun dalam rangka HUT Golkar ke-57 yang diselenggarakan oleh DPD Partai Golkar DKI Jakarta, dia menyebut itu sesuatu yang biasa saja.
“Saya kira kehadiran itu sebagai gubernur, biasa saja, sama dengan dia menghadiri hari ulang tahun partai lain,” ucapnya.
Terkait pantun yang dibacakan Anies dalam kegiatan itu, Doli mengatakan, soal membangun negeri, semua punya tanggung jawab membangun negeri ini.
Dalam rangka membangun negeri ini, pihaknya harus terus melakukan komunikasi, koordinasi, dan sering bertemu.
“Karena makin sering ketemu kan kita banyak yang diperbincangkan untuk kemudian kita banyak tahu tentang masalah-masalah bangsa.”
Meski demikian, dia mengakui kedatangan Anies ke acara HUT Golkar tersebut bisa dimaknai dengan dua juga penafsiran.
Jika ada yang menilai bahwa pertemuan itu dikaitkan dengan agenda tertentu, Doli menyilakan. Tetapi, dia menegaskan, sejauh ini Partai Golkar sudah menetapkan calon presidennya.
“Tadi sudah saya jelaskan, kalau dalam konteks pencalonan presiden, Golkar sudah menetapkan calon presiden Pak Airlangga. Bahwa kemudian kita harus membangun komunikasi dengan siapa saja, ini yang sedang kita lakukan,” urainya.
Doli juga menyebut bahwa Partai Golkar adalah partai politik yang sangat terbuka untuk membicarakan koalisi, serta komunikasi antartokoh yang selama ini disebut sebagai calon presiden atau calon wakil presiden.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.