JAKARTA, KOMPAS.TV – Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas mengajak seluruh elemen baik dari pemerintahan, tokoh ulama, hingga tokoh masyarakat untuk giat mengampanyekan 5M + 1D kepada seluruh lapisan masyarakat.
Adapun 5M + 1D yang dimaksud Menag, meliputi memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, menghindari kerumunan, dan doa.
“Kampanye kedisiplinan penerapan protokol 5M + 1D perlu dimasifkan agar menjangkau seluruh lapisan masyarakat di mana pun,” kata Menag dalam acara Zikir dan Doa Kebangsaan 76 tahun Indonesia Merdeka tahun 2021 secara virtual, Minggu (1/8/2021) malam.
Selain itu, dalam acara menyambut Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI), Menag juga menjelaskan pentingnya doa sebagai bentuk pelengkap untuk tetap bersyukur dan menyempurnakan ikhtiar dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang belum usai.
Baca Juga: Temui Dubes Arab Saudi, Kemenag Harap Jemaah Indonesia Bisa Berangkat Umrah
Terlebih untuk kedua kalinya, Indonesia merayakan Kemerdekaan di masa pandemi.
Sehingga Menag mengajak seluruh masyarakat untuk menundukkan kepala, bersimpuh, dan memuji keagungan Tuhan demi menambah kekuatan iman dan ketabahan.
“Sebagai umat beragama hendaknya kita semua melengkapinya dengan zikir dan doa kepada Allah SWT, Tuhan yang Maha Bijaksana menghadapi pandemi yang hingga kini juga belum usai perlu masing-masing kita untuk menundukkan kepala bersimpuh dan memuji keagungan Tuhan menambah kekuatan iman dan ketabahan,” tambahnya.
Kendati begitu, Menag mengingatkan masyarakat untuk tetap bersatu bersama dengan pemerintah dan seluruh jajaran agar bisa berperan aktif dalam mensosialisasikan protokol kesehatan dan memberi contoh nyata kepada sesama masyarakat.
Baca Juga: Kemenag: Pengendalian Pandemi di Tanah Air akan Berdampak pada Proses Penyelenggaraan Umrah
Dalam hal ini, Menag mengimbau untuk mensosialisasikan protokol kesehatan 5M + 1D.
Menag juga percaya, doa merupakan senjata ampuh untuk orang yang beriman terlebih di masa-masa sulit seperti pandemi Covid-19 saat ini.
“Sejalan dengan keyakinan kita sebagai umat beragama, doa adalah senjata ampuh untuk orang yang beriman doa adalah penenang jiwa dan doa merupakan penumbuh harapan hidup,” terangnya.
Melalui acara yang digelar rutin setiap 1 Agustus tiap tahunnya ini, Menag berharap bencana yang diberikan berupa pandemi Covid-19 dapat segera berlalu dan kehidupan dapat kembi normal.
“Semoga pandemi lekas berakhir dan kehidupan normal segera kita nikmati kembali dengan terus senantiasa bersyukur atas nikmat dan karunianya yang melebihi masa masa sebelumnya,” tuturnya.
Perlu diketahui dalam acara zikir dan doa rutin tahunan setiap 1 Agustus ini, dihadiri oleh lima tokoh agama untuk memanjatkan doa sesuai dengan keyakinan dan tata cara masing-masing untuk keselamatan serta kemaslahatan seluruh bangsa.
Baca Juga: Bantuan Keuangan untuk Desa di DIY Cair Awal Agustus, Paniradya Kaistimewan: Segera Ubah APBDesa
Meski Kemerdekaan dirayakan dalam kondisi pandemi, Menag percaya bahwa dengan Tuhan akan menolong dan menyelamatkan bangsa dari bencana.
"Kita percaya atas kemahasempurnaan Tuhan. Dan, kita yakin bahwa hanya Allah yang memiliki sikap Rahman dan Rahim pasti akan menolong dan menyelamatkan kita semua baik sebagai individu, masyarakat atau sebagai bangsa," pungkasnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.