YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri masih menyasar Yogyakarta. Di Kota Pelajar ini, pasukan dengan logo burung hantu tersebut mengamankan sejumlah dokumen keuangan dari sebuah kantor yang berada di Jalan Suryodiningratan Kampung Kumendaman, Kelurahan Suryodiningratan Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu (4/4/2021).
“Pertama tadi petugas dari Densus (Detasemen Khusus) 88 Antiteror meminta saya menyaksikan penggeledahan di (kantor) Syam Organizer,” kata Ketua RT 30 Setyo Karjono, saat ditemui di rumahnya, Minggu malam.
Baca Juga: Geledah Ponpes Putri dan Rumah di Sleman, Densus 88 Temukan Busur dan Anak Panah
Menurut pengetahuan Setyo, Syam Organizer merupakan sebuah lembaga swadaya masyarakat atau LSM berbasis keagamaan.
Sayangnya, ia kurang mengetahui aktivitas keseharian dari organisasi tersebut. Sebab, anggota organisasi tersebut tidak banyak berinteraksi dengan masyarakat.
Melansir Kompas.id, akses menuju jalan tersebut ditutup selama penggeledahan berlangsung mulai pukul 13.00 hingga 18.00.
Penutupan jalan dilakukan hingga 200 meter dari lokasi penggeledahan. Masyarakat yang hendak melintas diminta mencari jalan lain.
Baca Juga: Bom Bunuh Diri Makassar, Densus 26 NU: Pelaku Tambah Beban Sosial Warga Bangsa di Tengah Pandemi
Penggeledahan dimulai sekitar pukul 13.00 dan baru selesai sekitar pukul 18.00. Semua ruangan pada bangunan kantor bertingkat dua itu tidak luput dari penggeledahan.
Bahkan, barang bukti yang dibawa harus diangkut menggunakan sebuah truk pengendalian massa milik kepolisian.
“Macam-macam barang bukti yang dibawa. Ada dokumen keuangan, komputer, laptop, peralatan kantor, dan kaleng-kaleng donasi. Saya tidak bisa merinci satu per satu. Dokumennya memang banyak sekali,” kata Setyo.
Dia menyebutkan, ada dua penjaga kantor yang ikut mendampingi personel Densus 88 Antiteror dalam penggeledahan tersebut.
Salah seorang penjaga kantor diminta menunjukkan satu per satu ruangan.
Baca Juga: Kapolri Terjunkan Densus 88 dan Gelar Operasi Rutin ke Gereja Lain Usai Bom Bunuh Diri Makassar
“Dua orang penjaga itu sudah ada sebelum penggeledahan. Setelah itu dibawa (aparat kepolisian) atau tidak, saya tidak tahu,” kata Setyo.
Lebih lanjut, Setyo menjelaskan, bangunan kantor tersebut bukan milik Syam Organizer. Organisasi tersebut hanya mengontrak dan berkantor di sana sejak akhir 2019.
Sebelumnya, bangunan itu merupakan tempat percetakan.
Setelah penggeledahan, bangunan kantor tersebut dipasang garis polisi. Pagarnya tertutup rapat. Bangunan juga tampak sangat gelap karena tidak ada lampu yang dinyalakan.
Sejumlah warga sempat mengerumuni bangunan tersebut setelah aparat kepolisian meninggalkan lokasi penggeledahan.
Baca Juga: Rutan Ambon Minta Bantuan Densus 88 Buru Dua Tahanan yang Kabur
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.