Lebih lanjut Rusdi menjelaskan dari 19 tersangka terorisme tersebut terdapat anak dari pasangan suami istri Rullie Rian Zeke dan Ulfa Handayani Saleh, pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral di Jolo Filipina pada 2019 lalu.
Anak dari keluarga Rullie Rian Zeke ini ikut ditangkap tim Densus 88 di Makassar pada 6 dan 7 Januari 2021 lalu.
Baca Juga: 5 Terduga Teroris Diduga Terlibat Aksi Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan
Menurut Rusdi, seluruh keluarga Rullie Rian Zeke dan Ulfa Handayani Saleh terlibat dalam jaringan teroris JAD.
Dari lima anak keluarga Rullie Rian Zeke, satu di antaranya ditahan oleh pihak keamanan Filipina karena terlibat aksi terorisme.
Dua orang anak Rullie Rian Zeke bergabung dengan kelompok Abu Sayyaf di Filipina Selatan. Kemudian satu orang masih ada di Surah dan satu ditangkap tim Densus 88 Antiteror di Makassar.
Selain anak dan istri, menantu Rullie Rian Zeke bernama Andi Baso juga masuk dalam jaringan teroris.
Baca Juga: Dialog: Seberapa Besar Dugaan Keterlibatan WNI dalam Teror Bom Filipina?
Andi Baso terlibat pengeboman Gereja Oikumene di Samarinda, Kalimantan Timur pada 2016. Andi Baso jugalah yang memasukkan Rullie Rian Zeke dan Ulfa Handayani ke Filipina secara ilegal.
“Jadi di kelompok ini ada ibu bapak dan menantu terlibat dalam aksi terorisme,” ujar Rusdi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.