Edi Rusdi mengatakan akan memberikan santunan bagi keluarga korban pesawat Sriwijaya Air termasuk memerhatikan anak-anak yang kehilangan orang tua mereka.
“Insya Allah nanti kita akan memikirkan untuk bantuan kalau ada anak yang biasanya ada anak yang akan jadi yatim piatu akan kita perhatikan,” kata Edi, Minggu (10/1/2021).
Sejak kemarin, dikatakan Edi, keluarga korban pesawat sudah berdatangan ke Posko Crisis Center yang berada di Gedung Graha Chandra Dista Wiradi Bandara Supadio.
Mereka mencari informasi terbaru terkait pencarian penumpang. Mereka juga mendatangi posko untuk memberikan contoh sampel DNA demi membantu identifikasi identitas korban.
Baca Juga: Mengungkap Tikungan Tajam nan Misterius Sriwijaya Air SJ 182
Diketahui pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, pada Sabtu (9/1/2021) sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.
Pesawat mengangkut 62 orang, yang terdiri dari 12 kru, 40 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.
Pesawat Sriwijaya Air dengan rute Jakarta - Pontianak itu sempat keluar jalur yakni menuju arah barat laut pada pukul 14.40. Pihak Air Traffic Controller (ATC) kemudian menanyakan pilot mengenai arah terbang pesawat.
Namun, dalam hitungan detik, pesawat dilaporkan hilang kontak dan jatuh ke Perairan kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Buka 4 Posko Darurat
Selain itu, guna keperluan komunikasi maka Sriwijaya Air telah menyiapkan Crisis Center/Posko Darurat yang berada di 4 lokasi, yakni:
Selain itu Sriwijaya Air juga telah menyiapkan nomor Hotline yang dapat dihubungi yaitu:
Baca Juga: Sriwijaya Air SJ 182 Diduga Tak Meledak di Udara, tapi Hancur karena Benturan ke Laut
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.