JAKARTA, KOMPAS.TV - Stress eating atau makan emosional adalah kebiasaan makan berlebih sebagai respons terhadap stres, emosi negatif, atau tekanan psikologis.
Pada kondisi ini, seseorang menggunakan makanan bukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh, melainkan sebagai cara untuk mengalihkan perhatian dari emosi negatif yang dirasakan.
Melansir laman National Institutes of Health, stress eating terjadi ketika tubuh memproduksi hormon kortisol dalam jumlah lebih tinggi saat stres.
Hormon kortisol dapat meningkatkan rasa lapar dan keinginan untuk mengonsumsi makanan berkalori tinggi yang memberikan efek "nyaman" sementara.
Makanan yang ingin dikonsumsi saat stress eating cenderung tinggi gula, garam, atau lemak, seperti camilan manis, makanan cepat saji, dan makanan olahan lainnya.
Tentunya berbagai makanan tersebut tidak mengandung cukup nutrisi sehat untuk tubuh, sehingga meningkatkan risiko gangguan kesehatan lainnya.
Baca Juga: 5 Tips Kurangi Stres saat Perjalanan Liburan Natal dan Tahun Baru
Salah satu ciri utama stress eating adalah makan bukan karena lapar secara fisik, melainkan karena dorongan emosional atau kebiasaan.
Selain itu seseorang cenderung makan dalam jumlah yang berlebihan, bahkan setelah merasa kenyang saat stress eating.
Orang yang mengalami stress eating cenderung menginginkan makanan yang spesifik, seperti makanan manis, asin, atau makanan berlemak tinggi.
Setelah episode stress eating, biasanya muncul perasaan bersalah, kecewa, atau menyesal karena telah makan secara berlebihan.
Pada tingkat yang lebih parah, stress eating dapat meningkatkan risiko bulimia atau bulimia nervosa.
Bulimia adalah gangguan makan yang ditandai dengan episode makan berlebihan (binge eating) yang diikuti dengan upaya untuk mengeluarkan makanan tersebut dari tubuh.
Upaya mengeluarkan makanan ini biasanya berupa muntah yang disengaja, penggunaan obat pencahar, atau olahraga berlebihan.
Gangguan ini sering muncul sebagai mekanisme untuk mengatasi stres, kecemasan, atau emosi negatif lainnya
Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi stress eating, salah satunya adalah mengenali pemicu stres yang dialami.
Dikutip dari laman Very Well Mind, berikut cara mengatasi stress eating:
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.