Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
Jalangkote adalah camilan khas Sulawesi, cocok juga disajikan untuk menu buka puasa di bulan Ramadhan. Bentuk jalangkote ini mirip seperti pastel, dengan bentuk seperti bulan separuh dan ukiran di pinggirnya. Tidak sedikit orang menyebutkan jika jalangkote ini sekilas sangat mirip dengan pastel.
Namun, jalangkote dan pastel ternyata memiliki beberapa perbedaan baik di kulit pembungkusnya dan juga rempah untuk isiannya.
Chef Grace Titaheluw, Chef de Cuisine Hotel Four Points by Sheraton Makassar menjelaskan perbedaan jalangkote dengan pastel.
Baca Juga: Benoe Cobain Asinan Legendaris Khas Betawi
“Kalau pastel itu ada yang kulitnya lebih mirip puff. Lebih tebal dari jalangkote. Kalau jalangkote enggak berlapis-lapis,” ujar Chef Grace.
Selain itu, kulit jalangkote juga punya penampakan agak bergelembung. Berbeda dari pastel yang cenderung lebih halus.
Sementara untuk isinya, tak jauh berbeda dari pastel hanya saja lebih beragam dan punya rasa rempah yang kuat. Jalangkote menggunakan rempah berupa pala dan jintan yang tidak ada dalam campuran rempah isian pastel.
Baca Juga: Benoe mau Intip Pabrik Rendang, Yuks!
Jalangkote berasal dari dua kata, 'jalang' dan 'kote'. 'Jalang' memiliki arti jalan dan 'kote' berarti berkotek-kotek atau berteriak. Mengapa dinamakan seperti itu karena sejarahnya Jalangkote dijual oleh anak-anak yang berkeliling sambil berteriak.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.