Sebenarnya Bang Acul bukan orang yang banyak omong. Sebaliknya cenderung diam. Tapi, setiap berbicara, almarhum tidak "katanya-katanya". Dia menceritakan pengalamannya sendiri. Terasa wajar dan mengena.
Tangannya ringan. Hayok aja saban ada teman butuh bantuan. Bukan gampangan juga, tapinya. Apalagi kalau ada urusan yang menyangkut keluarga dan ibunda. Almarhum tentu memprioritaskan itu.
Bang Acul memulai karier di KOMPASTV, sepuluh tahun silam sebagai kameraman. Kualitas gambar bikinannya bagus. Masuk hitungan para produser. Bahkan beberapa hasil karyanya menang di sejumlah festival jurnalistik.
Tak cuma kamera, dia mahir menggunakan drone alias kamera terbang. Makanya dia selalu dipercaya buat mengendalikan drone saat program khusus, seperti arus mudik.
Sepuluh hari silam, kalau tidak salah, ada kabar dia masuk rumah sakit. Dadanya sesak. Kemungkinan long covid, begitu almarhum mencoba menceritakan gejala yang dialami, saat saya menghubunginya. Tetap dengan gayanya: cengar cengir dan tak ingin lawan bicara khawatir. Malahan masih tetap mengajak ngopi lagi.
Baca Juga: Jurnalis Kompas TV, Davi Abdullah Raih Penghargaan di FFI 2021
Waktu berjalan, hari demi hari, berikut perkembangan laporan kesehatan almarhum dari istri tercintanya. Kemarin pagi, Marina kembali melaporkan bahwa Bang Acul dirujuk ke RSUD Persahabatan. Jujur, hati kecil menduga ada sesuatu. Cuma saya berdoa saja semoga itu yang terbaik demi kesembuhannya.
Sampai kemudian pesan singkat, padat, dan langsung itu tiba, semalam. Bang Acul meninggal pada usia 37 tahun,meninggalkan 1 istri dan 1 anak.
Daniel, vokalis grup band saya yang juga kenal, spontan menyampaikan rasa duka untuk almarhum. Dan turut mengajak penonton berdoa seraya menyampaikan persembahan sebuah lagu untuknya. "For my family, for my friend... "
Baik-baik Bang Acul yang baik... .
Ciledug, 29 November 2021
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.