MOSKOW, KOMPAS.TV - Jenderal Rusia akhirnya mengakui tentara Korea Utara ikut membebaskan Kursk dari Ukraina.
Rusia mengklaim pada Sabtu (27/4/2025), mereka telah memukul mundur Ukraina dari wilayah Kursk, setelah pertempuran selama berbulan-bulan.
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia Valery Gerasimov telah melaporkan pembebasan sepenuhnya Kursk kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.
Baca Juga: Korban Tewas Kebakaran Pelabuhan Iran Capai 14 Orang dan 750 Orang Terluka, 6 Orang Masih Hilang
Gerasimov juga yang mengungkapkan peranan tentara Korea Utara dalam merebut kembali Kursk.
Gerasimov bahkan memuji kepahlawanan dan ketabahan para tentara Korea Utara itu.
“Saya secara khusus mencatat partisipasi prajurit Republik Rakyat Korea dalam pembebasan wilayah perbatasan, area Kursk yang sesuai dengan Perjanjian Kemitraan Strategis Komprehensif antara negara kita, dengan memberikan bantuan cukup besar dalam menghancurkan kelompok tempur tentara Ukraina yang telah melancarkan serangan,” ujarnya dikutip dari Politico.
Sementara itu, Pemerintahan Ukraina berulangkali membantah bahwa Kursk telah direbut kembali oleh Rusia.
Menurut mereka, meski pasukan Ukraina berada dalam posisi sulit, tetapi mampu melawan pengepungan dan memukul kembali sejumlah serangan darat Rusia.
Baca Juga: Trump Makin Pusing, Pertanyakan Keinginan Putin untuk Mengakhiri Perang di Ukraina
Penyerangan Ukraina ke Kursk dimulai pada Agustus 2024.
Penyerangan itu dimaksudkan untuk memaksa Kremlin mengalihkan pertempuran sengit di Sumy, serta wilayah Donbas.
Kedua wilayah di Ukraina itu telah dikuasai Rusia sejak negara Vladimir Putin memulai invasi skala penuh ke Ukraina pada awal 2022.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Politico
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.