YERUSALEM, KOMPAS.TV - Konsulat Inggris Raya di Yerusalem menyatakan, negara-negara Eropa menolak permukiman ilegal Israel di Tepi Barat, Palestina.
Pernyataan ini disampaikan konsulat Inggris menyusul serangan pemukim ilegal Israel di sejumlah daerah di Tepi Barat belakangan ini.
Dalam pernyataan tersebut, konsulat Inggris menyatakan, diplomat asal Uni Eropa, Belgia, Irlandia, Belanda, Spanyol, hingga Kanada turut bersikap mendukung masyarakat Palestina di tengah gelombang serangan pemukim Israel.
Konsulat Inggris menilai proyek permukiman ilegal Israel di Palestina menjadi hambatan besar bagi perdamaian di Timur Tengah.
Pemerintah Israel pun diminta bertindak atas kekerasan pemukim dan Angkatan Bersenjata Israel (IDF) di Tepi Barat.
"Serangan (pemukim Israel) termasuk penghancuran shelter dan bangunan lain yang didanai donor," demikian pernyataan Konsulat Inggris Raya di Yerusalem melalui media sosial X, Jumat (18/4/2025).
"Kami menyerukan kepada Israel agar memenuhi kewajibannya di bawah Konvensi Jenewa ke-4, termasuk larangan pemindahan paksa dan penghancuran rumah dan properti," imbuhnya.
Baca Juga: Korea Utara Sebut Israel Berniat Caplok Gaza, Kecam Peran AS
Serangan pemukim ilegal Israel di Tepi Barat terus berlanjut bersaman dengan serangan Tel Aviv ke Gaza.
Pada Jumat (18/4), Al Jazeera melaporkan pemukim Israel kembali menyerang warga Palestina di kota Biddya dan Kegubernuran Salfit.
Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) melaporkan serangan ini membuat seorang warga Palestina terluka.
Pemukim Israel juga dilaporkan menyerbu bukit Jabal Al-Urma di Nablus, Tepi Barat dengan perlindungan militer Israel.
Konsulat Inggris menegaskan, permukiman Israel di Palestina ilegal menurut hukum internasional, dan mendesak Tel Aviv mematuhi hukum demi perdamaian.
"Kami juga menegaskan kembali penolakan kami terhadap permukiman yang ilegal di bawah hukum internasional, serta menjadi halangan utama untuk mencapai solusi dua-negara dan perdamaian yang komprehensif dan permanen," demikian pernyataan konsulat Inggris.
Situasi di Tepi Barat turut memanas sejak Israel menggempur Gaza pada Oktober 2023 lalu.
Otoritas Palestina melaporkan, kekerasan pemukim dan aparat Israel sejak Oktober 2023 telah menewaskan 950 orang di Tepi Barat.
Otoritas Palestina memperkirakan jumlah pemukim ilegal Israel di Tepi Barat mencapai 770.000 per akhir 2024 yang tersebar di 180 permukiman dan 256 pos jaga.
Baca Juga: Bertemu Menlu AS, Sugiono Ungkap Kesiapan Indonesia Evakuasi 1.000 Pengungsi Palestina
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.