JENEWA, KOMPAS.TV - Menyambut Idulfitri 2025, Perutusan Tetap Republik (PRTI) untuk PBB, WTO dan Organisasi Internasional lainnya di Jenewa, Swiss ikut merayakan hari suci umat Islam tersebut.
Merayakan Idulfitri 2025, Minggu (30/4/2025), PTRI Jenewa menghadirkan semangat taste of home, dengan suasana bak di Tanah Air.
Perayaan ini menjadi lanjutan dari rangkaian kegiatan Ramadan yang bertujuan mempererat rasa kebersamaan, menghadirkan suasana rumahan, serta merayakan kekayaan budaya Indonesia di tengah masyarakat internasional.
Baca Juga: Idulfitri di Gaza: Perayaan Penuh Kesedihan, Lakukan Salat Idulfitri di Luar Reruntuhan Masjid
Kuasa Usaha Ad Interim, Duta Besar Achsanul Habib pun menyambut baik perayaan Idulfitri 2025 di PTRI Jenewa.
“Idulfitri adalah momen yang sangat bermakna. PTRI Jenewa kembali menyelenggarakan perayaan Idulfitri, sebagai bentuk perasaan syukur setelah satu bulan Ramadan, sekaligus menjadi hari kemenangan bagi kita yang merayakannya,” tutur Dubes Habib.
“Kami di sini menyelenggarakan Salat Idulfitri bersama masyarakat Indonesia, untuk membawa kembali suasana hangat, suasana rumah, suasana di Tanah Air. Semoga ini jadi pengingat kita bersama rasa bersaudara, dan tentu saja semangat kebangsaan yang akan kita bangun lewat perayaan bersama ini,” tambahnya, dalam siaran pers yang diterima Kompas.tv.
Perayaan Idulfitri ini terselenggara atas kerja sama PTRI Jenewa dengan Komunitas Pengajian Indonesia (KPI) Nurul Iman Jenewa.
KPI Nurul Iman Jenewa telah ikut berperan aktif sejak awal Ramadan hingga Idulfitri.
Kolaborasi ini memperkuat semangat gotong royong dan kepedulian yang menjadi nilai inti dalam tradisi Indonesia, meski berada jauh di perantauan.
Selain Salat Idulfitri bersama, juga ada momen makan bersama dengan hidangan khas Indonesia yang hanya bisa ditemui saat lebaran.
Baca Juga: Indonesia Bergerak Bantu Korban Gempa Bumi Myanmar, Mulai Kirim Bantuan Sore Ini
Menunya antara lain, lontong sayur, opor ayam, telur balado, sambal goreng kentang hingga berbagai gorengan khas Indonesia seperti cireng, bakwan dan tahu isi.
Tak hanya memuaskan rindu akan cita rasa tanah air, hidangan ini juga menjadi sarana memperkenalkan kuliner Indonesia kepada tamu-tamu asing yang haidr.
Acara ini dihadiri lebih dari 250 peserta, yang terdiri dari warga negara Indonesia, diaspora, tamu diplomatik, serta Duta Besar dari negara-negara sahabat.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : PTRI Jenewa
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.