Kompas TV internasional kompas dunia

Sekjen PBB Kecam Israel yang Rusak Gencatan Senjata dan Bunuh 400 Orang di Gaza: Saya Marah

Kompas.tv - 19 Maret 2025, 15:54 WIB
sekjen-pbb-kecam-israel-yang-rusak-gencatan-senjata-dan-bunuh-400-orang-di-gaza-saya-marah
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres turun dari panggung dalam KTT ASEAN-PBB ke-14 di Vientiane, Laos, Jumat (11/10/2024). (Sumber: AP Photo/Sakchai Lalit)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

NEW YORK, KOMPAS.TV - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengecam langkah Israel yang secara sepihak mengakhiri gencatan senjata dan mengebom Jalur Gaza. Guterres "marah" dengan serangan udara Israel yang membunuh lebih dari 400 orang dua hari terakhir.

Israel menggempur Gaza usai Hamas menolak tuntutan membebaskan setengah sandera agar gencatan senjata berlanjut. Hamas mendesak Israel mematuhi ketentuan gencatan senjata yang telah disepakati.

"Saya marah dengan serangan udara Israel di Gaza. Saya meminta gencatan senjata tetap dihormati, bantuan kemanusiaan dikirimkan kembali tanpa gangguan dan sandera yang tersisa dibebaskan tanpa syarat," kata Guterres melalui media sosial X, Rabu (19/3/2025).

Baca Juga: Israel Akhiri Gencatan Senjata dan Bunuh 400 Orang di Gaza, Hamas: Hukuman Mati bagi Sandera

Kecaman Guterres disuarakan usai sejumlah negara mengutuk langkah Israel mengakhiri gencatan senjata. 

Pemerintah Arab Saudi mengutuk Israel yang dinilai "mengarahkan pengeboman" ke area padat penduduk. Sedangkan Turki menyatakan Israel kembali mengancam masa depan Timur Tengah dengan melanjutkan "kebijakan genosida."

Kementerian Luar Negeri RI pun mengecam serangan Israel. Kemlu menegaskan, mengakhiri pendudukan ilegal Israel di Palestina adalah satu-satunya cara mewujudkan perdamaian.

"Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB dan komunitas internasional untuk segera mengambil tindakan guna menghentikan serangan Israel, serta menyerukan semua pihak memulihkan gencatan senjata demi mencegah lebih banyak korban sipil," demikian pernyataan Kemlu via X.

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan kebanyakan korban Israel di Gaza belakangan ini adalah anak-anak dan perempuan. 

Jurnalis Al Jazeera di Deir Al-Balah, Gaza, Hind Khoudary melaporkan masyarakat Gaza ketakutan dan kesulitan dengan stok kebutuhan dasar yang menipis selama gempuran Israel.

Sebelum mengakhiri gencatan senjata, Israel memblokade Gaza dan tidak membolehkan bantuan kemanusiaan masuk. Fasilitas penyulingan pun tidak lagi berfungsi sehingga membuat warga Gaza krisis air bersih.

"Semua orang merasa takut, khususnya anak-anak kecil yang menyangka Ramadan akan berakhir dan mereka bisa merayakan Idufitri untuk pertama kalinya tanpa serangan udara," katanya.

Baca Juga: Israel Bunuh Ratusan Warga Palestina dalam Sehari di Gaza, Netanyahu Sebut Baru Permulaan


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV/Al Jazeera

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x