GAZA, KOMPAS.TV - Israel dilaporkan menginginkan agar fase pertama gencatan senjata di Gaza diperpanjang 42 hari.
Hal itu diungkapkan oleh dua sumber keamanan Mesir, Jumat (28/2/2025).
Dikutip dari Arab News, Hamas sendiri menolak perpanjangan fase pertama tersebut, dan bersikeras segera dilakukan perundingan untuk fase kedua.
Baca Juga: Kondisi Paus Fransiskus Memburuk, Alami Krisis Pernapasan dan Batuk Bronkospasme
Fase kedua dimaksudkan untuk menyertakan langkah yang menjurus ke akhir perang secara permanen.
Fase pertama gencatan senjata akan berakhir pada Sabtu (1/3/2025), dan pihak-pihak yang bertikai belum menjelaskan apa yang terjadi jika tak ada kesepakatan yang dicapai hingga saat itu.
Mesir dan Qatar menjadi mediator pembicaraan, dengan dukungan Amerika Serikat (AS).
Menurut Israel, masih ada 59 sandera yang ditahan Hamas tersisa di Gaza, dan 24 di antaranya diyakini masih hidup.
Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar mengatakan bahwa Pemerintah Israel masih belum yakin mengenai kemungkinan meraih kesepakatan.
Ia menambahkan tim Israel di Kairo harus melihat apakah ada dasar yang sama untuk dinegosiasikan.
“Kami katakan kami siap untuk menambah kerangka waktu (fase pertama) sebagai ganti untuk pembebaskan lebih banyak sandera,” kata Saar dikutip dari Al-Jazeera.
“Jika mungkin, kami akan melakukannya,” ujarnya.
Namun, Hamas menyerukan agar Israel langsung bergerak ke fase kedua kesepakatan gencatan senjata.
“Kami memiliki komitmen penuh untuk melaksanakan semua ketentuan perjanjian dalam semua tahap dan rinciannya,” bunyi pernyataan Hamas.
“Kami menyerukan kepada masyarakat internasional untuk menekan pendudukan Zionis agar berkomitmen penuh terhadap perannya dalam perjanjian tersebut, dan akan segera melaksanakan tahap kedua perjanjian tersebut tanpa ragu-ragu atau menghindar,” katanya.
Baca Juga: Rakyat Ukraina Puji Zelenskyy Berani Bertengkar dengan Trump: Bak Singa dan Bela Kepentingan Negara
Keinginan Israel itu disebut semakin menegaskan kecilnya keinginan mereka untuk mengakhiri perang.
“Israel terus mengatakan selama berbulan-bulan sekarang, baik dengan kata-kata dan sikap, bahwa mereka sebenarnya tak ingin mengakhiri perang,” kata Analis Politik dari Inistitut Studi Pascasarjana Doha.
“Kecuali Hamas meninggalkan Gaza, yang tak akan terjadi, saya pikir Israel berniat kembali berperang,” ucapnya.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Arab News/Al-Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.