PYONGYANG, KOMPAS.TV - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un tampaknya masih belum percaya dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Ketimbang memiliki hubungan baik dengan Trump, Kim Jong-un lebih memilih perkuat pertahanan Korea Utara.
Pada Sabtu (15/2/2025), Kantor Berita Korea Utara (KCNA) menegaskan rezim Kim Jong-un berkomitmen meningkatkan kemampuan pertahanannya.
Baca Juga: Media Kim Jong-Un Kutuk Ambisi Trump Kuasai Gaza, Mendampratnya sebagai Perampok Ganas
Hal itu dilakukan untuk mencegah apa yang disebut sebagai langkah provokatif AS dan juga Korea Selatan.
“Pembangkitan kemampuan pertahanan dari DPRK merupakan syarat mutlak guna menghalangi berbagai upaya provokatif dari para pesaingnya yang terus meningkatan menjamin keamanan negara,” bunyi pernyataan pers yang dirilis KCNA dikutip dari The Korea Times.
Pernyataan itu dirilis sehari setelah Komandan Komando Utara AS Jenderal Gregory Guilot mengatakan kepada Komite Angkatan Bersenjata AS bahwa rudal balistik intercontinental (ICBM) terbaru Korea Utara dapat menimbulkan ancaman langsung ke daratan AS dan membanjiri pertahanannya.
Guillot mengatakan Pyongyang kemungkinan melangkah maju memproduksi kemampuan baru ICBM mereka untuk menghantam Amerika Utara.
Pejabat pertahanan Pyongyang pun mengecam pernyataan jenderal AS itu, dengan menuduh negara adi daya itu secara keliru menyebut Korea Utara membuat ancaman yang sebenarnya tidak ada.
“AS yang menggambarkan ini sebagai ancaman habnya membuktikan mereka memusuhi DPRK,” kata pejabat Korea Utara itu.
“Merupakan hak membela diri bagi negara bedaulat untuk terus mengembangkan kemampuan membela diri,” tambahnya.
Hal ini jelas tak sejalan dengan keinginan Trump untuk menggandeng dan memperbaiki hubungan dengan Kim Jong-un.
Trump mengungkapkan keinginannya tersebut saat menjamu Perdana Menteri Shigeru Ishiba di Gedung Putih, Jumat (7/2) pekan lalu.
“Kami akan memiliki hubungan dengan Korea Utara, dengan Kim Jong-un. Saya memiliki hubungan sangat baik dengan mereka,” katanya dilansir dari Fox News.
Baca Juga: Houthi Menentang Ambisi Trump Kuasai Gaza, Ancam Militer Bakal Terlibat untuk Menghentikannya
Trump diketahui sudah dua kali bertemu Kim Jong-un di periode pertama pemerintahannya.
Ia kini tengah berusaha membangun diplomasi pribadinya dengan Kim Jong-un yang telah dibentuknya pada pemerintahan perdana.
“Kami memiliki hubungan yang baik. Dan saya pikir ini aset besar bagi semua orang jika saya berhubungan baik dengan mereka,” tuturnya.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : The Korea Times/Fox News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.